Protein : Perkenalan

/
0 Comments
Pernahkah kamu mendengar kata 'protein'? Pasti pernah kan. Kata 'protein' sering kali muncul di iklan televisi, pelajaran sekolah, seminar dan pelatihan ibu-ibu PKK, dan yang paling sering namun sering terlupakan, yaitu di tabel nutricion fact pada setiap kemasan produk makanan instan.

Apa yang akan terpikir olehmu saat mendengar kata 'protein'? Saya rasa jawabannya adalah makanan.

Ya, protein identik dengan makanan. Namun, sebenarnya protein tidak hanya berada dalam makanan. Protein ada di berbagai hal. Tubuh kita terdiri dari protein yang sangat banyak, kompleks dan bermacam-macam. Rambut, kuku, bulu pada unggas, juga merupakan protein loh, keratin namanya. Keratin merupakan protein yang tidak larut dalam air, sehingga rambut kita tidak hancur ketika terkena air, berbeda dengan protein pada susu yang larut dalam air. 
Adakah hal lain yang unik berkaitan dengan protein? 
Ada. Kunang-kunang dapat memancarkan cahaya pada tubuhnya. Cahaya itu dihasilkan dari reaksi protein bernama Luciferin dengan molekul berenergi tinggi ATP, yang dikatalisis dengan enzim luciferase. Luar biasa.

Lalu, apakah protein itu?
Protein adalah polimer dari asam amino. Asam amino saling tersambung satu dengan lainnya dengan ikatan kimia membentuk rantai. Itulah yang kita sebut dengan protein. Asam amino yang lazim ditemui ada 20 jenis. Beberapa yang terkenal adalah Lysin, Tyrosin, Tryptophan, dan Asam Glutamat. Lebih lengkap tentang asam amino akan dijelaskan di tulisan bagian 2.

Apakah semua protein sama?
Tentu saja tidak. Bayangkan, seandainya ada protein yang terdiri dari 4 asam amino yaitu Lysin (disingkat Lys), Tryptophan (Trp), Tyrosin (Tyr), Asam glutamat (Glu), dengan masing-masing satu residu (dalam biokimia, residu menandakan 1 molekul) kemungkinan kombinasi proteinnya :
Lys-TrP-Tyr-Glu               Trp-Tyr-Glu-Lys
Lys-Tyr-Trp-Glu               Trp-Tyr-Lys-Glu
Lys-Glu-Tyr-Trp               Trp-Glu-Tyr-Lys
Lys-Glu-Trp-Tyr               Trp-Lys-Tyr-Glu
dan maaaaasih banyak lagi. Ingat, urutan berbeda akan menghasilkan protein yang berbeda juga.
Itu hanya dengan 4 asam amino, kalau 20? Bisa dibayangkan kombinasinya akan sangat banyak. Protein juga biasanya sangat besar, enzim dalam tubuh biasanya memiliki rantai protein yang tersusun lebih dari 100 residu asam amino.

Jadi, karena kombinasi penyusunannya bermacam-macam, sebagian besar protein di susu sapi berbeda dengan protein di telur, berbeda dengan protein di jagung, berbeda dengan protein di ikan, berbeda dengan protein di ayam, baik jenis maupun jumlahnya. Meskipun namanya sama-sama protein.

Mengapa tubuh kita memiliki banyak protein? Untuk apa?
Protein memiliki fungsi yang sangat banyak. Diantaranya :
  • Sebagai zat pembangun dalam tubuh, tubuh kita membutuhkan protein dalam jumlah besar karena akan digunakan untuk membentuk otot, rambut, kuku, tulang, serta enzim dalam tubuh.
  • Untuk memelihara tubuh. Pernahkah kalian mendengar ada orang yang melakukan transplantasi hati dari orang yang masih hidup ke orang lain? Apakah si donor jadi tidak punya hati (liver ya dalam hal ini)? Donor hati itu masih punya liver, namun tinggal setengah. Lalu apakah dia akan mati kalau cuma punya setengah liver? Nah ini lah kehebatan liver. Liver adalah salah satu organ penting dalam metabolisme, apalagi di manusia. Ketika terjadi transplantasi, hati yang memiliki kemampuan protein-turn-over yang tinggi dapat memulihkan dirinya, tumbuh kembali, secara bertahap. Namun tidak lagi demikian jika hati rusak. Tidak hanya pada hati, protein juga penting untuk menjaga agar sel dan jaringan tubuh lain dari kerusakan sehingga tetap berfungsi dengan normal. Jika ada protein dalam jaringan atau sel yang rusak maka akan segera 'dibongkar-pasang' dengan protein yang baru. Itulah yang disebut dengan protein turn over. Jika protein turn over nya tinggi, maka kecepatan bongkar-pasangnya juga cepat, sepperti pada hati dan mukosa usus.
  • Pembentuk energi. Protein juga dapat diubah menjadi energi jika cadangan energi yang lain telah habis. Jadi jika masih ada cadangan gula, maka yang digunakan sebagai energi adalah gula. Jika gula habis maka lemak digunakan, Jika lemak pun habis, protein yang diubah menjadi energi.
  • Pengatur mekanisme dalam tubuh. Protein hormon berperan penting dalam hal ini. Pernah mendengar insulin kan? Insulin adalah protein hormon yang berperan dalam menjaga kadar gula dalam darah. Jika insulin kurang atau tidak dapat diproduksi tubuh dengan benar, akan terjadi kelainan yang disebut diabetes.
  • Antibodi. Antibodi juga erat kaitannya dengan protein. Immunoglobulin, adalah salah satu protein antibodi yang penting. 
  • Toksik. Bisa ular yang mematikan adalah salah satu contoh dari protein toksik.
  • Katalitik. Katalitik disini adalah reaksi yang membutuhkan katalis atau pemercepat reaksi. Sebagian besar protein berfungsi dalam hal katalisis, yang kita kenal sebagai enzim. Enzim dapat ditemukan di setiap bagian tubuh kita. Setiap tahapan metabolisme tubuh kita dilakukan dengan enzim. Lebih lengkap tentang enzim nanti ya, di bagian selanjutnya.
  • Penyimpanan dan pengangkutan zat. Protein berperan untuk menyimpan zat, contohnya feritin yang menyimpan ion besi. Protein juga dapat berfungsi sebagai pengangkut, seperti lipoprotein. Lipoprotein adalah protein yang tergabung dengan lipid (lemak). Lipoprotein sangat penting dalam membawa zat ke sel.

Haruskah kita mengkonsumsi makanan mengandung protein?
Tubuh kita dapat menghasilkan protein sendiri, namun juga memerlukan 'bahan baku' dari luar tubuh. Bahan baku yang dimaksud adalah asam amino, molekul penyusun protein. Protein akan dipecah menjadi penyusunnya kemudian asam amino itu digunakan untuk membentuk protein lagi yang dibutuhkan. Asam amino tersebut ada yang dapat dibuat oleh tubuh, ada yang mutlak harus didapatkan dari luar. Asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dan harus diperoleh dari luar disebut dengan asam amino esensial. Jika kekurangan asupan asam amino esensial, maka tubuh akan mengalami gangguan.
Jika makanan yang kita konsumsi kurang protein, bahan baku untuk menggantikan protein yang rusak dalam tubuh kita dari mana dong?
Protein nabati dan protein hewani, mana yang lebih mudah dicerna? Antara protein di bayam dan daging, mana yang lebih mudah dicerna? Oke, masih ingat pelajaran biologi SMA tentang sel? Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan? Kalau masih ingat, jawabannya adalah......dinding sel. Sel tumbuhan dilapisi oleh dinding sel, sementara sel hewan tidak. Dinding sel yang terbentuk dari selulosa sulit dicerna oleh tubuh kita, sehingga proteinnya sulit 'keluar'. Sementara daging hewan tidak memiliki dinding sel sehingga mudah dicerna tubuh.

Apakah baik jika kita mengkonsumsi protein dari 1 sumber makanan saja, dari kedelai saja, misalnya?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, protein dari berbagai sumber memiliki perbedaan, termasuk dalam kadar asam aminonya. Kedelai adalah salah satu bahan makanan yang cukup digemari karena memiliki nutrien yang cukup lengkap. Namun kedelai hanya mencukupi 88% asam amino Tyrosine dibandingkan PAAP FAO (nilai yang biasa digunakan untuk menentukan standar atau kualitas makanan) tahun 1973  dan hanya 69% tryptophan. Susu sapi, yang biasa kita andalkan untuk memenuhi kebutuhan protein, sebenarnya kekurangan asam amino esensial yang mengandung sulfur seperti Metionin dan Sistein.
Lalu sumber makanan apa yang asam aminonya lengkap?
Telur ayam adalah salah satunya. Tapi jangan hanya makan telur ayam ya, makanan yang bervariasi akan sangat baik untuk tubuh kita. Untuk bayi, usahakan selalu diberi ASI. Karena ASI adalah makanan dengan protein yang baik dan lengkap untuk bayi, tanpa suplemen tambahan, tanpa gula tambahan *ups.

Protein yang dibutuhkan per kg berat badan bayi lebih tinggi daripada kebutuhan protein per berat badan orang dewasa. Kebutuhan protein saat masih bayi dibawah satu tahun adalah sebesar 3 g/kg BB/hari sementara kebutuhan orang dewasa 1 gram/kg BB/hari. Kebutuhan wanita hamil dan menyusui jauh lebih besar dibandingkan orang normal. Tentu saja, karena ibu hamil harus membagi nutrisi yang dikonsumsinya dengan si jabang bayi. Begitu pula ketika ibu menyusui, bayi yang hanya bisa minum susu, seperti yang sudah disebutkan tadi, membutuhkan protein yang banyak. Oleh karena itu, ibu sebagai penyedianya harus mengkonsumsi protein jauh lebih banyak lagi. Selain anak-anak dan wanita hamil-menyusui, orang yang sedang sakit juga membutuhkan banyak asupan protein. Jadi, jangan jadikan sakit sebagai alasan untuk enggan makan ya. Kalau ingin tubuh kembali normal, harus banyak makan makanan bergizi tinggi agar kerusakan dalam tubuh segera diatasi. Tentu saja, dengan diet petunjuk dokter ya.


Sekian pendahuluan tentang protein. Pada tulisan berikutnya akan dijelaskan lebih rinci mengenai protein dan penyusunnya.

sumber :

Nelson, David. L., Cox, Michael. M., (2005). Lehninger Principles of Biochemistry (4th ed.). W.H. Freeman.

Susilowati, Hs., Handayani, S., (2004). Hand Out Mata Kuliah Nutrisi. Depok : Departemen Kimia Fakultas MIPA UI.

Hudiyono, S., (2005). Hand Out Mata Kuliah Kapita Selekta Biokimia 1 : Enzim. Depok : Departemen Kimia Fakultas MIPA UI.


You may also like

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.