Kabur Sejenak Dari Kepenatan Kota : Danau Telaga Warna

/
0 Comments
Pernah mendengar nama danau telaga warna?
Kalau kalian seumur dengan saya, dahulu ada komik kecil hadiah dari produk susu, salah satu seri komik itu adalah tentang danau telaga warna. Ceritanya tentang legenda terbentuknya danau telaga warna, yang dapat berubah warna airnya bak pelangi. Namun, apa benar danau telaga warna itu ada? Apakah benar-benar bisa berubah warna?

Pertama, dimanakah letak danau telaga warna?
Danau Telaga Warna ada di kawasan Puncak, Bogor. Tepatnya di Puncak Pas, sebelah kiri dari jalan jika kita dari arah Bogor, tikungan terakhir sebelum rumah makan Rindu Alam. Letaknya memang terpencil, kita harus melewati jalan setapak untuk masuk ke kawasan danaunya. Di tikungan terakhir sebelum  rindu alam, ada toko sayur dan buah yang cukup besar dan ramai. Nah, tepat di belakang kios buah itu, ada jalan setapak. Ikuti saja jalan setapak itu, nanti kalian akan menemukan sebuah pos. Jalan setapaknya cukup untuk dapat dilewati oleh motor. Kalau anda membawa mobil, anda bisa parkir di lahan parkir pos polisi puncak pas di sebelah rindu alam, atau membawa mobil anda melewati jalan untuk mobil. Pintu masuk mobil letaknya di bawah (sebelum puncak pas).

Danau telaga warna sebenarnya kecil, dikelilingi bukit, dan didiami oleh monyet-monyet liar. Untuk masuk kawasan ini, pengunjung dikenakan biaya tidak lebih dari 5000 rupiah untuk wisatawan domestik, belasan ribu rupiah untuk wisatawan asing.
Ya, wisatawan asing memang banyak mengunjungi kawasan puncak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kawasan puncak bogor adalah kawasan wisata favorit para pelancong dari timur tengah. Baik dengan keluarga maupun tidak. Jadi jangan heran kalau melihat banyak ibu-ibu tinggi besar dengan gamis hitam panjang, atau laki-laki berhidung mancung yang tinggi semampai, atau anak-anak berwajah timur tengah yang cantik dan tampan.

Kawasan danau telaga warna ini menjadi batas hutan alami dengan kebun teh. Kalian dapat melihat kebun teh dan hutan dibatasi dengan sebuah jalan berbatu. Hutannya masih cukup lebat.

View dari sisi pintu masuk

View dari sisi sebelah kiri
Masih cukup lebat bukan hutannya?

Lalu, apa hanya bisa melihat danau saja?
Baiklah, sekarang coba perhatikan foto kedua, foto dari sisi sebelah kiri, apakah kalian melihat tali tipis yang melintang agak miring di foto yang kedua itu? Bisa lihat kah? Kalau bisa lihat, mungkin kalian bisa menebak apa fungsinya.



Coba lihat foto berikutnya, lihat baik-baik di atas kepala adik saya yang berjilbab biru. Kelihatan kah?
Ya, itu ada mas-mas arab (maaf rasis) sedang bermain flying fox di tali yang ada di atas danau itu. Flying foxnya cukup 'greget' karena lintasannya berada di atas danau, dari ujung ke ujung. Starting pointnya juga cukup tinggi. Bagi teman-teman yang suka dengan kegiatan menantang, mungkin salah satu wahana ini patut dicoba.

Lalu apa benar warnanya bisa berubah-ubah? Saya kembalikan pertanyaannya pada kalian, dengan merujuk pada foto. Saya sudah dua kali mengunjungi danau ini. Foto pertama saya ambil saat kali pertama, sementara foto kedua saya ambil sekitar 6 bulan berikutnya, dengan kadar pencahayaan kurang-lebih sama, waktu pengambilan berbeda 2 jam, beda spot, namun device sama. Untuk membandingkan, foto kedua dan foto ketiga diambil dari sisi danau yang sama. Adakah perbedaan?

Berbeda dengan danau Linow di Sulawesi utara yang pada beberapa spot dalam keadaan pencahayaan tertentu warnanya hijau kebiruan, saat saya mengunjungi danau telaga warna, warnanya memang berkisar di hijau tua ke coklat. Ini mungkin bergantung pada alga pada dasar danau dan kadar sinar matahari yang menyinari. Namun mungkin intensitas warna hijaunya berubah seiring dengan cahaya matahari yang masuk, karena itu maka telaga ini disebut telaga warna.

Apakah bisa beristirahat disana? Bisa. Ada banyak gazebo yang bisa dipakai untuk duduk-duduk atau makan.
Tapi ingat, JANGAN MEMBAWA PLASTIK ATAU KANTONG KRESEK KE DALAM KAWASAN INI!
Mengapa?
Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, banyak monyet liar disini. Banyak! Dan mungkin karena sudah terbiasa mendekati manusia, mereka akan mendekati anda yang membawa kantong plastik. Karena kantong plastik yang dibawa manusia biasanya berisi makanan. Peringatan untuk tidak membawa kantong plastik sebenarnya sudah ada di pintu masuk pos telaga warna, tapi ya seperti biasa, para pengunjung tidak mengindahkan. Hasilnya? Mereka dikejar monyet. Serius. Mari kita kesampingkan masalah 'dikejar monyet' itu, beralih ke sisi lain. Banyak pengunjung yang takut plastik makanannya diambil, malah memberikan makanan ringan pada monyet yang mengejar. Monyet tak sepandai manusia, kawan. Mereka belum bisa membedakan, mana yang boleh dimakan dan mana yang tidak. Bagaimana jadinya jika plastik pembungkus makanan itu ikut termakan? Lagipula tidak baik membuat mereka memakan makanan manusia. Dari sisi manusia pun tidak baik. Ketika satu monyet diberi makanan, maka dengan sangat agresif, monyet lain akan berlari mendekati anda untuk minta makanan juga. Jika diberi juga, maka akan semakin banyak monyet yang mendekat. Tidak menyelesaikan masalah bukan?
Lalu bagaimana jika ingin makan?
Saya sarankan masukkan plastik makanan anda ke dalam ransel. Mereka tak akan meminta makanan anda koq, jika tidak melihat plastik kresek. Toh disana banyak penjual snack dan tak ada yang mengobrak-abrik atau meminta makanan pada pengunjung yang sedang makan. Jadi intinya? Plastik kresek!

Monyet besar di pinggir jalan masuk sedang beristirahat
Kawasan hutan sekitar telaga warna ini memang menjadi rumah bagi berbagai spesies, seperti monyet dan macan.

Satu pesan lagi, jika kalian ingin makan atau membeli makanan yang dijual di dalam kawasan danau, saya mohon dengan hormat dan dengan sangat untuk membuang sampah pada tempatnya. Kawasan ini masih harus terus dilestarikan. Jangan kotori alam ya!

Danau Telaga Warna bisa menjadi pilihan kalian untuk beristirahat sejenak bila kalian sementara dalam perjalanan ke cianjur atau tempat lain, atau mungkin menjadi salah satu tempat kunjungan di kawasan puncak. Melepas lelah di tempat hening dan sejuk seperti ini sangat nyaman bukan?


You may also like

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.