Ngapain sih di kimia mipa?

/
210 Comments
Kak, kuliah di kimia itu ngapain aja sih? Belajarnya apa aja sih?

Pertanyaan itu sering kali ditanyakan pada saya oleh para siswa, terutama kelas 12. Maklum, tak banyak orang yang tahu apa yang dipelajari di MIPA, untuk apa, dan nanti kerjanya nanti apa. Oleh karena itu tidak banyak orang yang memilih fakultas MIPA sebagai pilihan pertama saat SNMPTN atau SBMPTN, termasuk saya dulu. Jika muncul pertanyaan itu, saya akan dengan senang hati dan antusias menjelaskan kepada mereka tentang jurusan Kimia MIPA, terutama tentang almamater saya, Universitas Indonesia.

Anak mipa, biasanya jadi serba bisa. Bisa Kimia, tambah dengan Fisika, Matematika, dan Biologi. Ya, karena MIPA memang selalu diawali dengan mata kuliah wajib fakultas, yaitu matematika dasar, fisika dasar, biologi. Jadi kalau niat masuk kimia untuk menghindari fisika, well, anda salah besar. Belajar kimianya sendiri lebih fokus setelah memasuki semester 3 atau 4.

Praktikum, laporan banyak dan tulis tangan, menjadi  makanan sehari-hari anak mipa, kimia terutama. Belum lagi tugas makalah, presentasi, poster, dan lain-lain.

Mahasiswa mipa, kimia dalam hal ini, fokus bahasan dalam penelitian atau pembelajarannya bukan hanya mengenai mengubah suatu zat jadi zat lain serta berapa persen keberhasilan atau rendemennya, melainkan lebih ke ‘mengapa bisa terjadi produk itu’, strukturnya, mekanismenya, bentuk fisiknya secara mikroskopik, dan hal lain yang lebih fundamental. Produknya memang tak terlalu terlihat di kehidupan sehari-hari, melainkan biasanya menjadi basic dari produk yang ada di pasaran.

Kuliah di Kimia, tidak hanya ada 1 bahasan saja, tapi terbagi-bagi menjadi berbagai peminatan. Jadi jangan pikir dengan menjadi lulusan Kimia, seseorang pasti tahu segalanya tentang kimia. Tidak. Yang kita ketahui adalah kimia secara umum alias dasar (tentunya hukum dasar yang wajib diketahui dan dijadikan dasar panalaran), lalu selebihnya tentang peminatan yang kita ambil. Di departemen kimia UI, terdapat  5 peminatan, yaitu Kimia Anorganik, Kimia Organik, Kimia Analisis, Kimia Fisik, dan Biokimia. Di universitas lain, biasanya biokimia terpisah menjadi satu jurusan sendiri.

Pada masa awal kuliah, mahasiswa akan diajak untuk belajar kimia secara umum dan diberi bekal awal untuk masing-masing peminatan. Jadi selama semester 1 dan 2, mahasiswa akan belajar mata kuliah wajib fakultas dan universitas, semester 3 dan 4 mulai belajar kulitnya kimia, yaitu kimia organic dasar, dasar-dasar anorganik, dan peminatan lainnya. Mulai dari semester 5 hingga lulus, mahasiswa sudah menentukan arah minatnya ke bidang apa, sehingga mata kuliah yang diambil sebaiknya menunjang penelitiannya kelak. Namun bukan berarti mahasiswa yang minat biokimia tidak boleh mengambil kuliah tentang nanomaterial, boleh, tentu saja boleh, dan justru bagus karena dapat memperkaya wawasan. Tidak jarang juga ada mahasiswa mengambil tema penelitian tidak terlalu sejalan dengan mata kuliah yang diambilnya.

Masa penelitian, adalah masa yang paling keren bagi seorang mahasiswa mipa. Karena pada waktu-waktu itu kita merasa seperti benar-benar menjadi ilmuwan sejati. Hahahaha.

Penelitian di Kimia UI dikelompokkan menjadi beberapa grup riset. Mahasiswa yang berminat melakukan penelitian di bidang ilmu biokimia dapat memilih 4 kelompok tema riset yaitu Bioinformatik, enzim, toksikologi, atau aktivitas biokimiawi dari ekstrak buah bligo. Saya sendiri memilih grup riset bioinformatik di bawah bimbingan Prof. Usman S.F Tambunan untuk penelitian saya. Enzim, atau grup riset AERG yang dibimbing oleh Prof. Sumi Hudiyono, penelitiannya berkisar pada imobilisasi enzim pada struktur nanomaterial.

Mahasiswa yang berminat di bidang Anorganik, dapat memilih riset mengenai organometal dengan dibimbing dr.rer.nat Agustino Zulys atau di bawah payung riset grup SIF yang risetnya ke arah zat padat seperti zeolite.

Mahasiswa yang berminat ke arah kimia fisik dapat memilih grup riset NIC, yang risetnya di bidang nanomaterial, atau grup bioelectrochemistry, atau dengan beberapa dosen lain.

Mahasiswa yang berminat ke bidang kimia organic dapat memilih untuk riset mengenai bahan alam, atau riset mengenai polimer.

Sementara mahasiswa yang berminat ke bidang kimia analisis bisa memilih riset mengenai kimia lingkungan, atau tentang titanium dioksida.

Lalu, riset apa sih yang dilakukan di grup riset itu?

Biasanya, saya akan menjelaskan secara umum riset yang dilakukan di grup riset, tentunya dengan bahasa yang mudah agar siswa tidak bingung.

Mulai dari grup riset saya, bioinformatik. Di bioinformatics research group, penelitiannya dilakukan menggunakan program-program bioinformatik di computer. Grup riset ini menggunakan program bioinformatik untuk merancang senyawa baru yang akan direaksikan secara virtual dengan enzim-enzim yang menjadi target pengobatan beberapa penyakit. Bisa juga menggunakan senyawa yang sudah ada seperti bahan alam. Tujuannya, adalah untuk memperoleh kandidat obat baru. Metode bioinformatik ini adalah salah satu cara untuk mempersingkat waktu dan menghemat biaya penelitian bidang farmasi. Kalau secara konvensional seorang ilmuwan bidang farmasi harus mengsintesis banyak senyawa baru untuk kemudian baru diuji reaktifitasnya dengan enzim target, dengan metode bioinformatik, tahap yang menyita banyak waktu dan dana itu dipersingkat sehingga ilmuwan hanya tinggal mengsintesis senyawa yang secara teori dapat bereaksi dengan enzim yang diinginkan serta tak menimbulkan efek buruk lain bagi tubuh. Baru setelah itu diuji dengan metode in vitro. Karena berada di bawah payung departemen kimia, fokus penelitian di grup ini bukan hanya memperoleh kandidat obat baru, melainkan juga membahas interaksinya secara kimiawi dengan enzim targetnya.

Grup riset tetangga, AERG, applied enzyme research group (maaf kalau salah tulis) risetnya berkisar pada mengimobilisasi atau bahasa awamnya ‘menempelkan’ enzim ke struktur nano material, agar dapat digunakan berulang di industry. Karena kalau enzim tidak diimobilisasi, pemisahannya dengan produk akan sulit dilakukan sehingga tingkat keberulangan pemakaiannya rendah. Riset ini sedang dikembangkan di berbagai Negara, biasanya ditujukan untuk keperluan industry pangan atau obat.

Toksikologi, risetnya berkaitan dengan penghilangan zat toksik dari makhluk hidup yang menjadi makanan manusia seperti kerang laut yang dibudidaya di laut berlimbah tinggi, dan satu tema lagi yaitu tentang DNA adduct. DNA adduct adalah DNA kita yang telah mengalami kerusakan. Kerusakan itu timbul akibat reaksi DNA dengan zat lain yang merupakan hasil metabolisme zat-zat aditif yang toksik. Kalau DNA sudah berubah akibat reaksi itu, maka dikatakan DNA itu mengalami mutasi, mutasi DNA akan mengakibatkan kelainan pada tubuh, biasanya berupa kanker. Riset toksikologi ini diampu oleh bapak dr.rer.nat Budiawan.

Bidang lain yang peminatnya lebih banyak adalah bidang kimia fisik. Di peminatan kimia fisik ini, terdapat 2 grup riset yang mendominasi yaitu NIC (nano interfacial chemistry) dan bioelectrochemistry. Grup riset NIC, risetnya memiliki tujuan akhir yaitu untuk adsorpsi limbah beracun. Adsorpsi loh ya, bukan absorpsi. Adsorpsi tersebut dilakukan dengan menggunakan zat nanomaterial. Mengapa nano? Karena semakin kecil bentuknya, semakin besar total luas permukaannya, sehingga otomatis semakin tinggi kemampuannya untuk berinteraksi dengan zat lain.

Kalau mendengar kata elektrokimia, mungkin akan terbayang rangkaian elektroda ya.  Grup riset bioelectrochemistry, menggunakan prinsip elektrokimia dari reaksi suatu enzim yang berperan dalam pengembangan suatu penyakit dengan substratnya. Risetnya banyak dilakukan di jepang karena grup riset ini berkolaborasi dengan salah satu universitas di jepang.

Riset lain yang menarik adalah dari grup riset SIF. Grup riset yang cukup digemari mahasiswa ini menggunakan berbagai zat padat seperti zeolite untuk dikembangkan menjadi zeolite berukuran pori tertentu. Zeolit tersebut akan digunakan untuk mengadsorpsi zat limbah. Pengembangan lanjutannya adalah untuk sensor limbah.

Keren kan? Biasanya setelah saya jelaskan ke siswa tentang tema penelitian dan tujuan akhirnya, mereka akan bilang…”keren banget kak, jadi pengen deh, tapi……..”

Well, ya….meskipun masih ada kata ‘tapi’nya, setidaknya saya sudah memberikan gambaran kepada mereka bahwa mipa tak ‘segelap’ dan ‘tak banyak gunanya’ seperti pikiran awal mereka.
Masih banyak lagi riset di departemen kimia UI yang menarik untuk diketahui. Banyak, karena itu saya tak bisa jelaskan satu  per satu. Namun kebanyakan riset di kimia ui mengarah ke pengelolaan limbah, atau riset ke arah bahan yang ramah lingkungan.

Biasanya akan ada pertanyaan lanjutan,

Kak, bedanya Kimia sama Teknik Kimia apa sih?

Ya, masih sangat banyak murid yang tidak mengerti perbedaan kedua jurusan ini. Beda loh, beda skala, beda cara pandang.

Kimia mipa biasanya targetnya adalah mendapatkan produk baru, teori baru, dengan skala kecil. Lengkap dengan mekanisme dan hal-hal fundamental lainnya.
Teknik kimia, target utamanya adalah jumlah dan alur. Bagaimana cara menghasilkan zat A sebanyak-banyaknya dengan efisien, cara apa yang digunakan, dan kalau perlu prototype. Hasil dari riset orang teknik biasanya akan lebih kasat mata, alias lebih besar dari ukuran maupun jumlah. Mekanisme, tak akan menjadi konsen dalam penelitian anak teknik, yang penting hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Lalu, akan muncul lagi pertanyaan,

Terus kak, kerjanya anak kimia nanti apa? Guru?

Nah, ini dia. Masih sangat banyak siswa yang berpikir mipa itu akan berakhir jadi guru atau dosen. Padahal, di angkatan saya saja, yang menjadi guru bisa dihitung dengan jari tangan. Biasanya anak kimia akan masuk ke industry. Industri yang biasanya membutuhkan banyak anak kimia adalah industry polimer dan cat.
Lulusan kimia, bisa ditempatkan di bagian QC atau RnD (research and development). QC bertugas memastikan produk yang keluar dari hasil produksi sudah sesuai dengan standar. RnD bertugas mencari formulasi produk baru. Misalnya, hasil riset orang-orang bagian pengembangan produk bilang konsumen sekarang menginginkan cat yang hasilnya bisa dibersihkan dengan mudah. Maka tim RnD akan membuat formula produk baru yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Nah, setelah formula baru selesai dibuat, adalah tugas anak teknik kimia untuk membuat skema produksi massal dari produk baru tersebut.

Yap, begitulah kira-kira gambaran yang saya berikan mengenai jurusan kuliah. Mereka harus tahu, di dunia ini, yang menarik dan menjanjikan bukan hanya fakultas teknik saja. Banyak di luar sana, jurusan-jurusan yang bisa mereka masuki, kalau mereka memang niatnya ingin kerja. Tak perlu berjibaku sikut-sikutan memperebutkan jurusan tertentu. Pun nanti setelah lulus S1 bisa lanjut S2 di teknik koq.


Kimia, mipa, memang masih dipandang sebelah mata oleh siswa. Biarkan lah, yang penting mahasiswanya bisa terus berkarya membantu terciptanya sesuatu yang dapat berguna untuk ilmu pengetahuan dan masyarakat. 


You may also like

210 komentar:

  1. Kak kalau dari kimia mipa bisa lanjut S2 farmasi atau teknologi pangan ga kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai dzakira, makasih udah mampir. :)
      pada dasarnya kimia itu fleksibel ya, s2nya bisa ke macam2 tempat, tergantung tempat yang kita tuju, mau nerima atau tidak dengan latar belakang pendidikan kita.

      saya sekarang ambil S2 di biomedik FK UI. Di FK UI jurusan magister biomedik, mereka menerima lulusan sarjana dari sains, farmasi, kesehatan masyarakat, kedokteran, kedokteran gigi, maupun keguruan sains. bahkan teman saya ada yang lulusan S1 perikanan. Farmasi juga setau saya bisa terima lulusan sains. tapi ya seperti saya bilang, tergantung jurusannya, karena ada yang mewajibkan mahasiswa magister itu dari satu bidang yang sama.
      kebetulan waktu s1 dulu saya ambil kekhususan biokimia, penelitian saya bidang bioinformatik dengan bahan alam untuk keperluan desain obat, jadi tandem sama orang farmasi penelitiannya.
      asalkan kamu merasa ilmu kamu sudah cukup memadai untuk masuk jurusan itu dan jurusannya mau terima, ya sudah, ambil saja.
      tapi ya kalau mau ambil pangan, S1 kimianya jangan ambil penelitian/bidang kekhususan yang ga nyambung kayak anorganik. Nanti bingung sendiri.

      saya sempet kepikiran ambil teknik pangan IPB untuk s2, tapi di sana ternyata daftarnya udah harus ada rencana penelitian. karena kebetulan saya awam masalah biokimia pangan, jadi saya urung ambil s2 di sana. saya ga tau juga ya kalau teknik pangan di tempat lain seperti apa.

      Hapus
  2. kak kenalkan nama aku Irma dan aku lg proses ke semester 2 di jurusan Kimia MIPA.
    aku mau tanya kak terkait peminatan di kimia soalnya masih belum paham betul. Secara garis besar tiap-tiap peminatan di Kimia itu arahnya kemana?
    Semisal aku ingin ke arah industri perminyakan ambil peminatan kimia apa?
    Makasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai irma, makasih udah mampir.
      Kamu ambil kimia mipa dimana?
      Setiap jurusan di fakultas dan universitas berbeda itu biasanya punya gaya tersendiri. Penelitiannya pun sebenernya tergantung dosen, dosennya ahli bidang apa.
      Tapi secara umum, kimia di mipa bisa dibagi jadi kimia anorganik, organik, analisis, dan fisik, satu lagi biokimia. Tapi biokimia seringkali dipisah sendiri atau justru digabung di biologi.
      Umumnya, anorganik itu belajar zat padat seperti zeolit, ada campuran ilmu material juga, nnti arahnya ke pembuatan adsorben atau bisa ke tambang juga.
      Kalau organik, ada yang polimer, ada sintesis zat organik, ada bahan alam.
      Analisis biasanya riset di metode-metode baru deteksi zat, tapi lagi-lagi tergantung riset dosennya di bidang apa.
      Fisik ini yang paling banyak cakupannya, dan tergantung dosennya juga. Kalau di ui ada yang nanomaterial, ada yang pengembangan adsorben untuk limbah, ada yang elektrokimia, ada yang teoritis juga.
      Biokimia juga ada yang ke enzim, atau antimikroba, dll.
      Biasanya teman2 yg masuk analisis atau fisik lebih nyambung untuk masuk perminyakan, tapi perlu kamu tau, saat kamu lulus nanti, kamu akan bergelar sarjana kimia, perusahaan tidak akan lihat riset kamu apa (kecuali jika dibutuhkan), yang harus kamu kuasai itu semua teknik-teknik di bidang kimia.
      Pilihan bidang ilmu itu hanya untuk memberikan kamu informasi lebih dalam mengenai satu bidang. Tapi ga mengikat. Nanti hati kamu sendiri yang pilih ingin masuk perusahaan seperti apa, bidang perusahaannya apa. Ga mesti sesuai bidang riset waktu s1.
      Banyak koq teman saya yang risetnya nanochemistry kerjanya bukan di bidang itu. Anak polimer kerja di industri makanan. Anak anorganik kerja di perusahaan ekstrak bahan alam. Jadi, bidang ilmu itu tidak mengikat.
      Tapi beda kasus kalau mau lanjut s2 dan berkeinginan jadi dosen.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. sore kak, sya putry kelas 12. kimia analis itu yg bgaimna kak? trus sya kan mau nnti kerja dilab yg teliti2 kya di acara reportase investigasi itu kak. nah itu ambil jurusan apa yah mipa nya? saya masih ragu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai putri. semangat ya buat UN nya.
      kimia analisis itu biasanya berkutat dengan pembuatan metode/prosedur analisis baru untuk mendeteksi suatu hal. ya kasarnya sih, misalnya kamu curiga di bakso yang kamu makan ada boraksnya, maka kamu kembangkan metode mutakhir yang bisa mendeteksi kadar boraks di dalam bakso yang kamu makan itu dengan ketelitian tinggi. metode itu bukan hanya alat loh ya.
      tidak hanya metode sebenarnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan di kimia analisis.

      kalau memang tertarik dengan lab, ambil kimia aja. nanti setelah belajar beberapa semester kamu baru bisa pilih mau ke kekhususan/bidang ilmu apa.
      pada dasarnya semua anak kimia harus bisa kerja di lab untuk mengukur kadar zat, ga peduli bidang ilmunya apa. Tapi kalau ingin serius, terutama untuk lingkungan, yang paling mendekati ya kimia analisis.
      tapi, biasanya yang di lab pengujian itu seringkali lulusan D3, walaupun ga sedikit S1 yang kerja di lab pengujian kayak yang di reportase itu.

      Hapus
  4. tapi susah ga kak dapat kerja? terus kka tau dikit ga tentang teknik kimia industri? kalau dibandingkan, peluang kerja lebih berharap ke yang mna yah kak? hehe maaf banyak tanya. makasih kka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masalah pekerjaan, semua jurusan punya peluang masing-masing. teknik punya banyak sekali peluang, tapi mipa juga demikian, ga usah khawatir. yang penting nilai baik, pribadi baik, apalagi kalau punya riwayat organisasi atau kepanitiaan, peluang kerja semakin besar.

      yang penting kamu suka dulu sama apa yang kamu pelajari.

      saya setuju sama komentar di bawah, teknik itu leih banyak belajar fisika matematika, karena nantinya mereka akan membuat desain produksi skala besar. sementara kimia belajar lebih detail tentang kimia, fisika cuma sekedar dasar dan matematika cuma untuk hitung grafik dan statistik saja.
      sekarang balik lagi ke kamu, lebih suka yang mana? :)
      udah kelas 12, sebentar lagi SNMPTN. pilih dengan hati ya, jangan cuma karena dengar kasak kusuk kanan kiri.

      Hapus
  5. Sekedar menanmbahkan, saya dari T.Kimia ITS. Saya bantu jawab secara sederhana saja ya?
    Kebanyakan adek2 pada salah jurusan ketika memilih T. Kimia atau Kimia MIPA. Kalau kamu mau ambil T.Kimia, kamu akan belajar 70% Fisika Matematika dan sisanya Kimia. Kebalikannya kalau Kimia MIPA, porsi belajar kimia akan lebih luas dibandingkan dengan T.Kimia.
    Semua jurusan itu ada prospeknya dan sama-sama bagus. Kalau kamu serius kuliah, rejeki pasti akan menghampirimu.

    BalasHapus
  6. Kalau T.Kimia lapangan pekerjaan buat cewek susah atau ga kak? katanya kalau buat cewek agak susah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung kamu melamarnya di perusahaan yg usahanya di bidang apa. Kalau tambang atau minyak mungkin sedikit, sedikit bukan berarti tidak ada. Tapi kalau cuma di pabrik seperti pabrik makanan atau kosmetik dan semacamnya banyak koq. Di office apalagi. Tapi kenyataannya banyak lapangan pekerjaan untuk perempuan lulusan teknik. Tenang aja.

      Hapus
  7. Hadeh jadi menarik nih penjelasan nak Rizky....jadi masukkan informasi buat anak tante yang sebentar lagi ikut daftar SNMPTN & UN....yang kebetulan anak tante kemarin mengikuti AnalisaPotensi Daya Saing disarankan utk masuk jurusan Pendidikan Kimia di UNJ atau jurusan Kimia di UnLam. Yg mau tante tanyakan apa bedanya Pendidikan Kimia dengan Kimia ? Karena anak tante keinginannya masuk teknik kimia, anak tante laki laki. Terimakasih sebelumnya nak Rizky atas jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir ke tulisan saya bu.
      Jadi kalau pendidikan kimia itu keguruan bu,lulusnya dengan gelar S.Pd. karena pendidikan, jadi pendidikan kimia itu tidak belajar detail tentang kimia seperti di kimia mipa, tapi banyak tentang teori pendidikannya, dan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran kimia untuk siswa. Mata kuliah pendidikan kimia juga ada kuliah lapangannya alias mengajar di sekolah-sekolah.
      Sekarang anaknya minat kemana?
      Apakah minat belajar 70% fisika matematika 30% kimia seperti yg di teknik kimia, atau ingin yang detail tentang kimia seperti di mipa, atau berminat jadi guru.
      Kalau saran saya, konsultasikan juga dengan gurunya tentang nilai-nilai dan kemampuan anaknya belajar. Jangan sampai si anak lemah matematika tapi maksa masuk teknik,nanti dia sendiriyang stres.
      Kalau mampu,nilainya memadai, tidak ada salahnya untuk SNMPTN dicobakan di teknik kimia, asalkan lihat juga besar kesempatannya. Kalau nilainya biasa saja, bisa juga ambil teknik kimia tapi di universitas yang bukan top 3 indonesia, karena kalau nilainya biasa saja dan bukan dari sekolah top saya sangsi akan lolos masuk di universitas top 3.
      Kalau seandainya gagal di SNMPTN, masih banyak jalan lain. Di SBMPTN nanti, tinggal diatur pilihan pertamanya teknik kimia, pilihan keduanya kimia mipa atau pendidikan kimia. kalau minatnya benar2 ke teknik, pilihan keduanya lebih baik ambil kimia mipa karena lebih mirip.
      Itu saja bu dari saya.
      Semoga membantu.

      Hapus
  8. Wah terimakasih ka artikelnya jadi makin yakin aja sya pilih kimia mipa tadinya pusing pilih kimia mipa atau tekniknya,mipa takut prospek kerjanya sedangkan teknik takut sama fisikanya yg katanya 70% matematika fisika jujur aja saya lemah di fisika.eh ka mau nanya nih soal fisikanya yg kaka bilang dasar itu bener bener dasar ya ka? Soalnya saya takut fisika hehe. Maaf kepanjangan .Sekali lagi makasih ya kaka Rizky :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah lho....
      takut fisika yaa.
      Tapi sayangnya baik mipa maupun teknik kamu bakal kena fisika juga. karena berhubung kimia itu ada di mipa, jadi pasti ada yang namanya mata kuliah fakultas, yang semua jurusan pasti kena.
      yang namanya fisika dasar itu sebenernya kayak fisika di SMA tapi diribetin dikit.
      ga usah takut, biasanya di kuliah itu ada kakak kelas yang bisa ngasih kamu contoh soal beserta jawaban, jadi kamu bisa belajar ngerjain soal dari situ. dan, jangan buang buku SMA, seringkali bahasa di buku SMA lebih mudah dipahami daripada buku kuliahan.

      Hapus
    2. Bismilah aja deh kak doain moga moga bisa masuk ptn hehe

      Hapus
  9. Assalamualaikum
    kak saya mau nanya , konsekuensi ntrnya kalau ambil pendidikan kimia itu bagaimana ? sehingga bisa saya persiapkan dri dini
    terimakasih

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum
    kak saya mau nanya , konsekuensi ntrnya kalau ambil pendidikan kimia itu bagaimana ? sehingga bisa saya persiapkan dri dini
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang jelas kalau pendidikan kimia itu lebih banyak porsi 'pendidikan'nya dibandingkan kimianya, jadi nanti pasti ada praktek ngajar di sekolah2. beberapa mata kuliah juga akan tidak diajarkan di pendidikan kimia, jadi, kalau kamu ambil pendidikan kimia dan lalu mau lanjut s2 kimia mipa, biasanya kampus akan minta kamu ikut matrikulasi (kuliah lagi beberapa mata kuliah dengan anak s1)
      gelar untuk lulusan pendidikan kimia adalah S.Pd. tapi, peraturan sekarang lulusan pendidikan itu tidak bisa langsung dapat akta4 (semacam lisensi untuk mengajar). setelah bergelar S.Pd, seorang lulusan pendidikan harus ambil kuliah lagi 1 tahun untuk ambil akta 4. kenapa akta 4 penting? di beberapa daerah seperti DKI jakarta, pemerintah daerahnya mewajibkan para guru untuk memiliki sertifikat akta 4 untuk bisa menjadi guru di dki jakarta.
      jadi untuk menjadi guru sekarang total kuliahnya 5 tahun.
      yang perlu dipersiapkan untuk ambil pendidikan kimia? pilih universitas pendidikan yang bagus. karena universitas yang bagus koneksi dengan sekolah bagus pun cukup banyak. jadi, belajar yang baik. tapi tenang, pendidikan kimia biasanya passing grade nya lebih rendah dari mipa.

      Hapus
  11. Sore kak, kenalkan nama saya melina, sekarang mau semester 2 kimja mipa, mau tanya kak.Kalau lulusan s1 kimia itu bisa jadi apoteker gak? Atau lari ke bagian obat obatan kak? terus pas pembagian bidang kimia saya mesti pilih yang mana kak? soalnya cita cita saya apoteker atau yang berhubungan dengan obat obatan, hehehe maaf kak kalau pertanyaan agak gimana gitu, terimakasih kak:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oalaah say, kalau maunya jadi apoteker, harusnya masuk farmasi. Karena apoteker itu s2 profesi nya farmasi, org kimia ga bisa. Tapi kalau mau berhubungan dengan obat2an, masuknya lebih baik biokimia (kalau di univ kamu biokimia ga dipisah jadi jurusan sendiri). Beruntung kalau di sana ada dosen biokimia yg arah penelitiannya kimia obat. Kalau ada kesempatan, kamu bisa ambil s2 di jurusan farmasi (tergantung universitasnya) tapi bukan apoteker, atau kamu bisa ambil s2 di kedokteran, bukan dokter tapi ya, ambilnya biomediknya, ambil fokus di farmakologi. Kalau di FK UI sih bisa lulusan kimia kayak sama masuk di farmakologi.

      Hapus
  12. Halo Kak Avissa, nama saya Tania. Saya mau kuliah di kimia ui. Tahun ini saya mau daftar snmptn, sbmptn, simak ui yg kimia. Menurut kakak kuliah di kimia ui gimana kak asik gak ?
    Saya daftar kimia soalnya saya paling bisa dan suka kimia, trus kalau jd guru saya jg siap aja. Soalnya kalau ke teknik kimia saya takutnya gak lolos gara-gara tekkim itu lumayan bnyk yg daftar. Menurut kakak gmn ?
    Makasih ya kak... Maaf panjang hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai tania. udah mulai latihan soal sbmptn blum? supaya lolos, jangan kimianya aja yang dilatih, tapi matematika dll nya juga dilatih ya.
      yang namanya kuliah, pasti ada suka dukanya ya. yang jelas kalau di UI, karena dosennya banyak lulusan doktor di luar negeri, banyak cerita yang bisa mereka bagi tentang penelitian mereka. kegiatan di sini juga banyak, baik intra maupun ekstra jurusan.
      kalau memang mau coba teknik kimia, ga ada salahnya coba. tapi kalau di snmptn ambilnya tekkim mungkin agak riskan ya, kecuali nilai kamu memang bagus sekali, karena yaaaa memang saingannya banyak.kalau masih penasaran dgn tekkim, kamu bisa coba pilihan pertama di sbmptn nya teknik kimia, pilihan keduanya kimia. tapi kalau udah yakin di kimia, langsung aja kimia. :)

      Hapus
    2. Iya Kak, saya sudah masuk jurusan kimia di UI lewat jalur sbmptn. Makasih yaa Kak sarannya.

      Hapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. hai kak
    aku kintan 12 kimia analis, aku mau lanjut kuliah ngambil kimia lagi, tapi bingung mau ngambil kimia mipa atau kimia teknik. soalnya aku gak suka hafalan, tapi aku gak terlalu jago di fisika. kalau di teknik takut ga bisa ngikutin fisikanya dan kalo di mipa takut banyak hafalan. kalau menurut kakak gimana? ohiya kak, kimia mipa banyak peminatnya gak kak? lebih banyak mana ya kira kira kalau sama tekkim? maaf nanyanya kebanyakan kak hehe aku baru bisa ikut ptn tahun depan, makanya aku cari info yang banyak dulu hihi makasih kak sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, kalau udah dari kimia analis, aku rasa akan banyak kepake ilmu dan skill kamu kalau masuknya ke kimia ya, walaupun itu tetap terserah kamu. temenku juga ada tuh yg dari kimia analis, dan hasilnya, untuk skill lab nya, mereka dewaaaaa. sementara di teknik kimia, ga banyak skill lab kayak di kimia.
      di kimia itu ga banyak hafalan koq, yang ada logika. beneran. Ga ada tuh di kimia yang harus plek banget ngikutin buku, kayak biologi. bahkan biokimianya pun ga harus plek buku banget, tapi main logika (nalar) dan ingatan (ingatan beda sama hafalan, hehehe)
      di teknik kimia, peminatnya pasti jauh lebih banyak daripada mipa, jadi saingan kamu untuk masuk ke sana lebih banyak. belajarnya pun matematika dan fisikanya banyak.
      buat tes ptn nya, jangan lupa latihan matematikanya karena buat sbmptn kamu perlu fisika matematika biologi juga.

      Hapus
    2. Ohiya kak, aku kan smk nih, kalau di UI untuk jalur SBMPTN nerima latar belakang smk gak ya kak? Banyak berita kalau UI nggak nerima anak smk. Setau aku kalau SNMPTN memang UI sudah gak nerima smk gitu. Kalau misal nilai tes sbm nya masuk tapi asal sekolahnya smk swasta itu gimana kak?

      Hapus
  15. halo kak avisa
    ini saya hurniati kelas 12 ipa
    aku mau nanya nih,bisa gak saya masuk kimia mipa,dengan nilai fisika saya standar
    mksh kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo hurniati, kalo bisa atau tidak, yakin lah bisaa. Tergantung kamu pilih jalur apa dan bagaimana potensi kamu di pelajaran lainnya. Untuk jalur snmptn, memang mereka lihat dari nilai ipa secara keseluruhan juga selain nilai mata pelajaran pokok yg dibutuhkan di perkuliahan nanti. Tapi kalau pelajaran ipa yang lain di atas standar dan yg biasa aja cuma fisikanya, tentu masih ada peluang. Kalau memang kurang pd, siapkan juga plan B, yaitu sbmptn. Selama masa tunggu setelah un menuju snmptn kamu bisa siapkan diri untuk fisikanya, jangan sampai ga ada yg dijawab sama sekali soal fisikanya. 1 bulan lumayan lah untuk buka buka buku latihan soal sbmptn.

      Hapus
    2. Dengan belajar selama masa tunggu, itu juga bisa bantu kamu memahami mata kuliah fisika dasar di perkuliahan nanti.

      Hapus
  16. Kalau ambil jurusan kimia bisa jadi guru atau dosen kan kk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, kalau untuk guru, setau saya sekarang lulusan non keguruan ga bisa ambil akta 4 (sertifikat untuk mengajar). Jadi kalau untuk sekolah swasta kayaknya masih bisa, kalau untuk guru pns, tergantung daerahnya, karena di jakarta wajib akta 4. Kalau mau jadi dosen pasti bisa.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  17. hallo kak saya mau nanya , saya sekarang kelas 12 ambil jurusan kimia ub .kalau kita semester satu itu masih belajar fisika dan matematika?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai innike, semester satu itu biasanya full mata kuliah fakultas, jadi pasti kena matematika dan fisika. Bahkan di semester berikutnya pun pasti ada selingan fisika nya.

      Hapus
  18. Hi, menurut kakak biokimia atau anorganik kimia yg memiliki peluang kerja besar di indonesia ? Saya suka dua2nya dan bingung mau master kemana.. rencananya mau bioionorganik tapi kurang tau peluang kerja di indo gimana .-.
    Bisa tolong sarannya kak :)
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peluang kerja sih sbenarnya sama aja. Karena biasanya, biasanya nih ya, pekerjaan itu ga selalu seuai minat di S1. Kamu bisa kerja dimanapun yang kamu sreg di hati. Contoh, teman saya yg kimia fisik, kerjanya formulasi di pabrik pelurusan-perawatan rambut. Teman saya yang biokimia, malah di bank, ada juga yang di pabrik cat. Tergantung orangnya dan tempat kerjanya. Kan nanti diseleksi lagi sama HRD. Bidang kerjanya biokimia banyak, masuk di pabrik makanan bisa, kosmetik bisa, tapi harus bersaing dengan jurusan lain seperti farmasi dan teknologi pangan. Anorganik juga bisa macem2. Sebenarnya peminatan itu cuma sekedar tambah ilmu dasar, kalau mau kerja, semua mulai dari nol, tapi harus punya skill kimia umum. Beda cerita kalau mau jadi akademisi. Penelitian S1 ngaruh ke S2 dan selanjutnya.

      Hapus
  19. Permisi kak, mau tanya gimana kalo tentang D3 ANALIS KIMIA? kata guru saya, Analis kimia jg bisa dikatakan sbg peneliti dan selalu ada di laboratorium sama seperti kimia MIPA, bahkan analisanya bisa kemana mana kalo analis kimia kalo kimia MIPA hanya melakukan analisa utk pembuktian teori saja. Saya minta saran kak soalnya saya dari SMK ANALIS KIMIA yang ingin meneruskan kuliah tapi masih ragu dikeduanya. Karna saya punya cita cita bekerja di laboratorium sbg peneliti. Terimakasih minta sarannya ka lebih baik gimana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau saran saya sih, ambil S1 kimia mipa aja. karena, maaf nih ya, memang keduanya (D3 dan S1) ada di laboratorium, namun umumnya lulusan S1 punya posisi yang lebih tinggi, karena secara teori S1 itu mumpuni, jadi jika ada trouble di lab biasanya S1 yang selesaikan secara teoritis, sementara D3 lebih menguasai teknik. jadi biasanya D3 start dari posisi di bawah S1. ga semua sih, tergantung juga.
      nah, enaknya anak SMK analis adalah, kalian sudah punya basic teknik analisa yang baik, jadi lulusan S1 kimia yang SMA nya adalah SMK analis kimia punya 'harga jual' yang lebih tinggi kalau mau ngelamar kerja.
      kalau kamu mau jadi peneliti beneran, ambil S1 kimia aja. karena terkadang D3 itu cuma melaksanakan SOP yang dibuat oleh lulusan S1.
      kebanyakan anak S1 cuma tau teori, tapi ngelarutin NaOH aja masih salah. hahaha

      Hapus
    2. Wah.. jadi kalo misalkan di S1 jadi salah ngelarutin gitu? Huehehe. Banyak praktek ga sih kak daripada S1 pend.kimia?

      Hapus
    3. hehehehehe.
      pernah waktu itu lagi praktikum trus lupa kalo ngelarutin NaOH tuh harus bgini bgitu
      kalo dari SMK analis ke pendidikan kimia mah ku bilang sayang ya. soalnya ilmu kimia di pendidikan kimia malah ga dalem sama skali, apalagi prakteknya. jangankan ketemu XRD, mungkin HPLC pun blom pernah make sendiri.
      makanya kalau ada lulusan pendidikan kimia mau ngelanjutin S2 di kimia mereka umumnya kena matrikulasi dulu (kalau di UI)
      kalau mau urutin jumlah / intensitas praktikum kimianya, dari banyak ke sedikit urutannya : D3 , S1, S1 pendidikan

      Hapus
    4. Ohh.. oh ya ka boleh minta contack yang bisa di hubungin ga?mau nanya lebih dalem lagi. Wa atau bbm barangkali.

      Hapus
    5. Add line ku aja ya rizkyana.avissa

      Hapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. assalamualaikum kak,, saya lastri, mahasiswi kimia semester 6, skrang saya kuliah di UHO kimia MIPA, saya mau tanya kk, apakah nanti tidak kesulitan kalau saya ingin lanjut kulilah di program studi tehnik biomedis, dan biasax klw di tehnik biomedis dari segi materi yg diberikan apkah jauh berbeda dengan yg telah saya terimah selama kuliah s1 ddi kimia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. teknik biomedik? saya rasa untuk yg satu itu di indonesia belum banyak ya. yang ada itu biomedik, di fakultas kedokteran. memang kalau nyebrang ke biomedik seringkali terasa berat, tapi kalau dasarnya S1 nya biokimia atau kimia yg mengarah ke biologi/kedokteran, masih bisa ikuti koq. bahkan kita yang biokimia lebih "jago" dibandingkan anak2 biologi ataupun lulusan kedokteran kalau soal biokimianya. saya juga gitu. kan saya sedang ambil pascasarjana ilmu biomedik. kalau kasus saya, berhubung saya lintas bidang, S1 kimia lalu S2 biomedik kekhususan mikrobiologi, jadi ya lumayan harus beradaptasi.

      Hapus
  22. Assalamualaikum ka, saya annisa lulusan dari smk analis kimia, saya bingung mau ambil kuliah apa saking byk pilihannya hehe, saya udah dapet byk skill menganalisa karena pernah bekerja di pabrik farmasi, dan saya tertarik dg biomedik, kira2 saran kaka untuk saya apa ya ka, soalnya agak melenceng ka dari analis kimia ke biomedik yang notabennya analis kesehatan, terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. analis kesehatan beda dengan biomedik ya say. analis kesehatan itu umumnya D3, mempelajari bagaimana teknik identifikasi penyakit berdasarkan serum dan sampel lain dari pasien. tapi kalau yang namanya biomedik itu lebih dalam lagi, olehkarena itu biomedik itu adanya di pascasarjana (S2) fakultas kedokteran. biomedik bukan menganalisis sampel. tapi mengembangkan metode baru atau meneliti penyakit dari segi molekulernya, dll.
      kalau memang tertarik biomedik, bisa diambil di S2 nanti. untuk S1 nya, kamu bisa ambil kimia atau farmasi, toh kamu juga pernah di pabrik farmasi kan. farmasi sama kimia agak sedikit beda memang analisanya, kimia lebih luas lagi. tapi ilmu kamu tetap kepake kalau masuk farmasi. dan sejalur pula dengan biomedik.

      Hapus
  23. kak rizkyana, prodi yg lagi kakak ambil ini (magister biomedik di fk) abis lulus prospek kerjanya gimana ya, bisa kemana aja? saya keterima di kimia ui berminat lanjut ke biomedik nantinya kayak kak rizkyana :D makasih sebelumnya

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. ohiyaa gelarnya apa setelah lulus s2 biomedik kak? hmmm trus boleh tau ngga, kalau program magister fk ui lainnya seperti ilmu gizi, ilmu pendidikan kedokteran, ilmu kedokteran kerja, itu apakah lulusan kimia boleh masuk kesana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Welcome to kimia UI :D.
      Jangan lupa registrasi ulang dan smangat ngerjain orientasinya yaa.

      Soal biomedik, yang namanya magister ya, itu ilmunya udah lebih spesifik, jadi ruang yang memungkinkan untuk kita masuki ya dunia pendidikan (dosen) dan dunia penelitian (peneliti lembaga seperti Eijkmann, LIPI, BPPT, juga syukur2 bisa jadi supervisor tim RnD pabrik obat).
      Nanti kalau lulus gelarnya M.Biomed.
      Ada tuh dosen kimia UI yang lulusan biomedik juga.
      Setau aku ya, ilmu gizi yg di FK itu untuk dokter yg mau ambil spesialis gizi klinik. Begitu juga ilmu pendidikan kedokteran dan kedokteran kerja, itu untuk dokter2. Yang bisa dimasuki lulusan sains ya biomediknya.
      Kalau minat ilmu gizi bisa ke FKM.

      Hapus
  26. hai Avissa, sy Frida lulusan kimia mipa ITS, salam kenal. senang sekali bisa membaca tulisanmu yg benar2 mewakilkan hati seorang alumni kimia mipa. sukses buat S2nya ya Avissa!
    kalau boleh tau, motivasimu lanjut master biomedik apakah ingin berkarir sebagai dosen? curhat sedikit ya.. jujur sy tidak ada passion dalam mengajar jadi tidak bercita-cita untuk menjadi dosen. sy sekarang sedang bekerja sebagai analis kimia, namun melihat banyaknya teman2 mipa yg melanjutkan studi, sy jadi berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang master pula. tapi sy masih belum menemukan motivasi yg 'pas' untuk itu, mengingat lapangan pekerjaan selain dosen di Indonesia untuk master kimia masih jarang. bagaimana menurut Avissa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai frida, terima kasih komentar positifnya :)

      kalau ditanya motivasi, jujur saja yang saya kejar itu bukan 'dosen', tapi ilmu. bagi saya menjadi dosen itu bonus.
      saya ingin lebih berkontribusi dengan jadi peneliti, ya walaupun kalau mau jujur peluang untuk jadi peneliti justru lebih kecil daripada jadi dosen. tapi bidang yang saya ingin masuki itu justru beda jauh dari kimia mipa, makanya saya ingin belajar dulu sebelum fight nyari peluang di bidang ini. gambling banget ya. hehehe
      kita sama-sama tau lah ya, kalau mau jujur2an, magister kimia itu peluang kerja di indonesia sedikit. ga banyak pabrik yang mau spent money untuk investasi membeli ilmunya seorang magister kimia.
      nah masalah motivasi lagi nih, saya balikkan lagi ke frida. kalau frida pengen masa depan seperti apa? bekerja di industri? tetap jadi analis? mau jadi supervisor laboratorium? kuliah S2 mipa kan ga murah, apalagi di UI.
      Kalau ingin bekerja lebih tinggi di industri, menurutku lebih baik ambil teknik kimia. toh dasar kimianya kita sudah punya, tinggal poles dengan konsep engineeringnya.
      kalau ingin jadi peneliti, ambil kimia mipa lagi.
      tapi kalau ingin santai dengan keadaan yg sekarang, enjoy dan bahagia dengan dunia kerja yang sekarang, pun tidak ada yang melarang.
      karena di dunia S2 itu effortnya besar sekali. baik dari segi biaya, waktu, tenaga, emosi, pikiran, dll. jadi kalau motivasinya kurang, lebih baik jangan ambil S2. kalau sudah ada tujuan pati, baru maju ambil magister. ga perlu ikut arus yang penting enjoy dan bahagia. ya nggak?
      bukan gelar atau statusnya kan yang penting, tapi ilmunya. ilmu bisa diperoleh dimana saja. dari pengalaman misalnya.

      Hapus
  27. Permisi ka ,prtama saya ingin terima kasih karena kaka sudah berbagi pengalaman,saya sangat tertarik dengan tulisan kaka diatas (sampai sy bookmarks hehe). mnjadi motivasi tersendiri buat saya agar semangat kuliah di jurusan kimia yg mnurut saya masih labil untuk saya ka, labilnya dalam masalah kerjaan ka , saya mahasiswa smester 2 di ptn yg dikategorikan ditengah2 kualitasnya dengan jurusan kimia yg masih berakreditasi B ,saya masih kepikiran mau dikemanakan lulusan jurusan kimia nanti?,apakah peluang pekerjaan tergantung pada almamater lulusan dan jurusan univ kita ? .apakah lulusan kimia dengan prospek yg sejalan nanti (amin) dpt memenuhi kepuasan untuk kita sndiri baik kepuasan batin maupun materi ? . terima kasih ka , mohon maaf jika pertanyaannya aneh .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, makasih banyak apresiasinya.
      Nah, masalah pekerjaan, sebenarnya kuliah itu tidak hanya untuk dapat ilmu, tapi juga untuk dapat skill. Skill itu lah yang bisa kamu pakai unyuk mencari pekerjaan. Setiap lulusan universitas pada dasarnya punya kesempatan yg sama untuk dapat kerja. Semuanya bergantung nasib ya. Kalau kamu bersaing untuk masuk perusahaan besar dengan harapan posisi tinggi, ya pasti kamu akan bersaing dengan lulusan universitas dengan akreditasi tinggi. Tapi kamu masih punya nilai lebih, kalau skill kamu baik. Skill yg sama maksud tidak hanya skill kimia, tapi juga kepribadian diri kamu. Karena perusahaan tidak hanya melihat dari almamater, tapi juga melihat pribadi calon pegawai. Banyak loh perusahaan yg butuh org kimia. Chance kamu sama besar, asal mau mencari ke berbagai tempat, jangan cuma terfokus di kota megapolitan seperti jakarta. Karena sekarang pabrik justru banyak di luar jabodetabek.
      Kalau ingin jadi peneliti, jujur saja, chance untuk masuk lembaga penelitian 'plat merah' tidak sebanyak chance untuk kerja di perusahaan, karena memang lembaga penelitian milik pemerintah hanya sedikit. Tapi tidak menutup kemungkinan kamu bisa masuk, lolos sebagai pns. Lagi2 semua berdasarkan nasib. Kalau memang takut bersaing dengan lulusan ptn terkenal, ipk kmu harus bagus, list kegiatan kampus seperti organisasi dan kegiatan kepanitiaan diperbanyak supaya terlihat bahwa kamu punya kepribadian yg bsik dan bisa bekerja sama dengan orang lain di mata hrd saat melamar.
      Masalah pendapatan, lagi2 tergantung nasib ya. Ada pekerjaan yg hanya dianjar lebih tinggi sedikit dari umr, tapi ada pekerjaan yg diganjar 2-3 kali umr. Kalau jadi peneliti pns sih standar pns lah ya.

      Hapus
  28. Assalamu'alaykum mbak avisa, perkenalkan saya Azizah. Mau tanya nih kalau s1 biologi lanjut s2 biomedis konsentrasi parasitologi bisa kerja di lab rumah sakit kah? Terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hemmmm, sebenarnya kalau S2 biomedik itu kita ga turun langsung periksa spesimen di rumah sakit. biasanya orang2 biomedik adanya di penelitian. Kalau pun kerja di rumah sakit biasanya lebih ke konsultan di lab nya. jujur aja kalau parasitologi saya kurang tau ya sistemnya gimana. karena ga tau juga apakah ada dokter spesialis parasitologi klinik. hehehe
      kalau saya di mikrobiologi, lab itu dikepalai oleh dokter spesialis mikrobiologi klinik. sering juga ada orang biomedik di sana, tapi bukan untuk periksa spesimen langsung. kalau mau ikutan langsung di lab rumah sakit, s1 aja cukup, tapi ya jadi orang yang ngerjain sampel dari pasien.

      Hapus
  29. Halo kak, saya mau minta saran. Saya ada minat dalam belajar pelajaran kimia dan matematika. Dan pembelajaran ini memang nilai kimia dan matematika saya cukup diatas rata2. Tapi saya ada keinginan masuk ke teknik, tp nilai fisika saya pas2an. Saya sempat terpikir untuk masuk ke teknik kimia, tapi katanya yang dipelajari lebih tentang adalah fisikanya, kimia hanya dasar2. Nah saya minta sarannya kak biar ga salah milih. Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo dio, kalau boleh tau, sekarang kamu kelas berapa?
      lagi-lagi ini masalah passion nih ya.
      oh iya, buat inspirasi lain, baca tulisanku yang http://baginspirasi.blogspot.co.id/2015/01/kak-aku-ingin-kuliah-di.html siapa tau bisa jadi panduan kamu bergalau ria. hehehe
      nanti pas mau ambil jurusan, seandainya masih galau, saran saya sih gini
      kalau mau ambil lewat snmptn, yang dilihat adalah nilai semester 1 sampai 5, jadi kalau nilai fisika kamu seadanya, saya rasa jangan ambil teknik kimia di snmptn. ambil kimia mipa aja.
      memang banyak unsur fisika nya kalau di teknik dibandingkan di mipa, kimianya hanya dasar. tapi kalau memang kamu berminat terjun ke dunia industri kimia, ambil teknik pun ga masalah, selama kamu yakin bisa.
      kalau penasaran ambil teknik kimia, kamu bisa ambil lewat sbmptn, nanti pilihan pertama kamu bisa pilih teknik kimia, pilihan keduanya kimia mipa. nah, itu tinggal bergantung pada nasib deh. hehehehe
      kalau memang tertarik di kimia, bagus malah kalau masuk mipa. karena bagi saya sih passion itu yang utama dalam milih jurusan.

      Hapus
  30. Halo kak, saya mau minta saran. Saya ada minat dalam belajar pelajaran kimia dan matematika. Dan pembelajaran ini memang nilai kimia dan matematika saya cukup diatas rata2. Tapi saya ada keinginan masuk ke teknik, tp nilai fisika saya pas2an. Saya sempat terpikir untuk masuk ke teknik kimia, tapi katanya yang dipelajari lebih tentang adalah fisikanya, kimia hanya dasar2. Nah saya minta sarannya kak biar ga salah milih. Makasih

    BalasHapus
  31. Kak mau minta sarannya, saya sangat suka kimia dan minat masuk mipa kimia, tapi saya agak lemah hitung2an. Apakah kuliahnya nanti selalu hitung2an???
    Trus bisa gak mipa kimia ambil s2 kedokteran??
    Terimakasih kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat Malam Arum Dwiki, saya Fadhil Rizki Martha dari Universitas Sriwijaya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi S1 Kimia. Untuk kuliah di Program Studi S1 Kimia tidak selalu berkaitan dengan perhitungan yang rumit layaknya di program studi S1 Matematika, biasanya di semester 1 dan 2 akan di ajarkan matakuliah Kalkulus I dan Kalkulus II yang pada dasarnya adalah ilmu Matematika Dasar yang akan digunakan untuk pelajaran di tingkat yang lebih lanjut. Pada masuk semester 3 akan diajarkan mata Kuliah Matematika Kimia, pada semester ini matematika yang diajarkan akan lebih spesifik untuk menunjang studi di semester 4 dan seterusnya. Untuk materi pada yang diajarkan akan bervariasi, perhitungan akan lebih banyak dibutuhkan di saat menempuh matakuliah Kimia Fisik dan Kimia Analisa, sedangkan di cabang Kimia Organik, Kimia Anorganik dan Biokimia tidak terlalu banyak membutuhkan perhitungan. Intinya untuk program studi S1 Kimia tetap membutuhkan Ilmu Matematika, namun tidak terlalu spesifik. Jangan takut karena lemah di Matematika, karena semuanya akan di ajarkan dari awal di semester 1 dan 2. Semester 1 dan 2 di tujukan untuk menanamkan fundamental ilmu pengetahuan alam yang pernah diajarkan di SMA dulu. Jika ada yang ingin ditanyakan kembali, anda bisa sharing dengan saya di email fadhilrizkimartha@gmail.com. Terima Kasih

      Hapus
    2. saya setuju sama Fadhil Rizki.

      memang di mipa, ada yang namanya mata kuliah wajib fakultas, termasuk di sana matematika 'dasar' (sebenernya ga dasar, tapi sebagian besar sudah diajarkan di sma), memang itu yang jadi momok bagi para mahasiswa yang matematikanya lemah macam saya. hehehe
      ada lagi nanti matematika kimia, itu lebih mudah dipahami sih, daripada kalkulus.
      ada lagi statistik. nah itu penting banget buat menunjang penelitian.
      udah, itu aja. selain kalkulus (matematika dasar) semua akan lebih mudah dari matematika sma.
      kuliah kimia apakah pakai matematika juga?
      ya pasti pakai, tapi jauh lebih mudah dibandingkan yang dipelajari anak matematika.
      dan tenang aja, semua boleh pakai kalkulator. hehehehe
      selama kuliah, yang banyak menghitung adalah di Kimia fisik berikut praktikumnya, Kimia analisis dan praktikumnya. selain itu? matematikanya sangat sederhana.

      sarjana kimia bisa ambil S2 kedokteran?
      bisa. saya contohnya.
      tapi kedokteran yang dimaksud itu biomedik ya, bukan kedokteran klinik.
      yang ambil biomedik itu umumnya adalah kekhususan biokimia. jadi kalau di universitas yang diambil nanti biokimianya terpisah dari kimia seperti di ipb, yang punya peluang untuk masuk biomedik hanya kimia organik, khususnya ilmu bahan alam, karena itu bisa masuk ke farmakologi klinik. sementara untuk kekhususan kimia yang lainnya, saya rasa cukup jauh dari fokus ilmu biomedik.

      Hapus
    3. Hai kak, saya Rifka saat ini akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kemarin saya habis utbk dan hasil utbk saya paling tinggi kimia dan rencana ambil kimia atau biokimia. Tapi saya masih ragu, krn saya sebenarnya punya minat di teknik. Tp melihat nilai jadi saya mundur dari teknik dan berencana ambil kimia atau biokimia di IPB untuk S1 dan berencana mengejar S2 utk teknik biomedis. Kira-kira bisa tdk kak? Dan bagaimana tanggapan kakak? Mohon bantuannya kak

      Hapus
  32. Terima Kasih, artikelnya sangat menarik untuk dibaca. Salam Kenal, saya Fadhil Rizki Martha dari Universitas Sriwijaya Palembang

    BalasHapus
  33. terimakasih kak avissa, sangat bermanfaat artikelnya hehe
    oh iya kak saya mau nanya, kalo semisalnya keterima di D3 Analisis Kimia nanti S1 nya lanjut ambil jurusan apa yah yang pas? kalo ambil kedokteran bisa ga yah kak? terus konsentrasi analisis kimia itu apa aja kak? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo juwita. wah kalau menurut saya sih ya, D3 analis kimia itu paling cocok masuknya kimia mipa. Karena dengan begitu ilmunya jadi lengkap. teknik pengerjaannya bisa karena D3, teorinya pun bisa karna S1 kimia. Namun kalau untuk masuk kedokteran saya ragu ya itu bisa apa ngga.
      kalau untuk konsentrasi analis kimia itu apa aja, maaf saya kurang tahu karena saya belum pernah masuk D3 analis kimia.

      Hapus
    2. Oke kak avissa terimakasih infonya😊

      Hapus
  34. Kak mau tanya, kimia murni sama biologi murni. Lowongan pekerjaannya banyakan mana yah? Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh kalau ditanya lowongannya banyakan mana saya juga bingung ya jawabnya gimana. hehehe
      yang jelas setiap bidang itu pasti punya lowongan pekerjaan. bidang perusahaannya saja yang berbeda. kalau orang kimia banyak ada di perusahaan terkait dengan zat kimia seperti cat, sabun, pewarna, dll, sementara biologi banyak di bidang lain seperti makanan, dan lain lain.

      Hapus
  35. Assalamualaikum.. Ka saya tahun ini masuk Kimia FMIPA di IPB.. cuman saya masih bingung tentang kekhususan itu ka.. untuk bekerja di suatu perusahaan, misal perusahaan tekstil. Kekhususannya apa ya ka? misal. terimakasih ka:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kekhususan itu minat kamu penelitian ttg apa, simpelnya gitu aja. Nanti ketika lulus, kamu bisa ngelamar ke perusahaan bidang apapun, mereka biasanya ga lihat kekhususan apa kamu dulunya. karena nanti kamu lulus sebagai sarjana kimia, kamu dianggap bisa melakukan teknik-teknik dasar dalam kimia dan mengoperasikan alat.
      kecuali di perusahaan yang memang punya kriteria khusus. misalnya untuk masuk ke perusahaan terkait dengan fermentasi, alangkah baiknya membekali diri dengan biokimia dan mikrobiologi dasar. atau untuk masuk ke perusahaan minyak di bidang pemisahan zat misalnya, otomatis harus menguasai ilmu dasar tentang pemisahan, yang ada di kimia fisik. tapi ga semua perusahaan selektif seperti itu saat memilih karyawan. lebih banyak yang mengutamakan kepribadian dan kemampuan bekerja. jadi kekhususan apapun di s1, just feel free untuk melamar kemana saja.

      kekhususan itu dibuat supaya mahasiswa punya minat lebih terhadap suatu bidang, siapa tahu ia ingin terus lanjut ke S2, maka dia perlu dibekali dengan ilmu terkait dengan itu.
      misalnya, untuk menjadi peneliti bidang enzim, maka terlebih dahulu saya harus diberi bekal tentang enzim dan protein secara umum lebih banyak daripada tentang kristal dan polimer kan?

      Hapus
  36. Assalamualaikum.. ka mau tanya,kan misalnya ambil snmptn untuk teknik kimia selain rata rata rapotnya harus naik nilai fisika juga dilihat,nah nilai fisika saya disemester 4 ini turun,kira kira ngaruh banget ga ya..?
    Kalau nilai kimia dan mtknya naik..
    Sama satu lagi kak tips biar bisa masuk teknik kimia di ptn dari sbmptn nilai apanya yang paling diliat kak..?saintek atau TPA nya..?
    Terimakasih, wassalamulaikum.. wr wb.

    BalasHapus
  37. Assalamualaikum.. ka mau tanya,kan misalnya ambil snmptn untuk teknik kimia selain rata rata rapotnya harus naik nilai fisika juga dilihat,nah nilai fisika saya disemester 4 ini turun,kira kira ngaruh banget ga ya..?
    Kalau nilai kimia dan mtknya naik..
    Sama satu lagi kak tips biar bisa masuk teknik kimia di ptn dari sbmptn nilai apanya yang paling diliat kak..?saintek atau TPA nya..?
    Terimakasih, wassalamulaikum.. wr wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau agak turun sedikit sih ga usah khawatir, mungkin masih ada pertimbangan. Lagipula ga harus naik koq. yang penting stabil, ga jeblok.
      saintek dan TPA itu sama2 penting sih ya, ga bisa dipisahin mana yang lebih penting. sekarang sih belajar dulu aja, jangan lupa latihan soal banyak2, trus coba kamu kerjakan dengan waktu. insyaallah itu ngelatih ngerjain soal dalam tekanan seperti kalau ngerjain SBMPTN

      Hapus
  38. Permisi ka, saya mau tanya, banyak banget nih orang yang bilang katanya tamatan fmipa itu ga jelas mau kemana, terus juga miskin prospek kerja, bener ga sih ka? Terima kasih ka...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah ngga ah. temen2 saya langsung dapet kerja semua di perusahaan2 bergengsi. ga ada yang nganggur tuh. hahahaha
      yang bilang begitu berarti belum tau, atau belum pernah mencoba sendiri melamar ke perusahaan yang membutuhkan orang kimia.

      Hapus
  39. Hallo ka, mau tanya dong saya suka kimia tapi disekolah saya guru yang mengajar kurang dipahami dan banyak materi yang ga dijelasin kalau misal masuk pendidikan kimia nanti semester awal dijelasin lagi dari dasar ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sayangnya yang dasar2 banget udah ga diajarkan lagi. yang namanya kimia dasar pun itu kayak materi kimia SMA 3 tahun digabung, diribetin/lebih pakai nalar dan bukan murni hapalan, dibagi 2 semester. biasanya dosen sudah menganggap mahasiswanya bisa dasar2nya, jadi mereka cenderung akan mempercepat materi, atau memperdalam. Memperdalam disini dalam arti topiknya sama, tapi fokus di 'mengapa bisa demikian', ga kayak di SMA yang kita tinggal hapal mati rumus2 dan teori.

      Hapus
  40. Artikel yang sangat membantu saya sebagai mahasiswa baru jurusan kimia .Sebenarnya saya sudah ingin mengetahu bidang2 apa saja yang akan saya ambil kedepan, namun saya masih belum mengerti secara jelas kak... Mohon advice nya, saya ingin menjadi dosen untuk kedepannya... Dan fokus apa yang harus saya ambil ketika ingin s2 jurusan teknik..terima kasih kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kimia itu luas banget ya. berbagai bidang bisa dilihat dari sisi kimianya. satu bidang kekhususan pun topik penelitian bisa beda jauh. jadi ga bisa diuraikan satu2 disini. setiap dosen pasti punya ide yang berbeda. dan setiap kampus saya yakin punya bidang penelitian yang beda2.
      jadi nanti di S1 kamu bisa lihat dan tanya2, dosen kamu meneliti apa. kalau minat jadi dosen, arah penelitian kamu ditentukan dari s1 ini. jangan sampai melenceng jauh. baru masuk kan ya? nikmatin dulu aja masa2 tahun2 awal kuliah, disana nanti akan diajarkan mata kuliah pengantar untuk masuk ke peminatan. saya rasa nanti kamu bisa pilih sendiri dan mengerti sendiri bedanya. jurusan teknik pun punya berbagai topik pastinya. Tergantung minat kamu apa.

      Hapus
  41. Hai kak rizkyana , makasi ya artikelnya, sangat membantu buat aku yg bentar lagi jadi mahasiswa Unram FMIPA jurusan Kimia

    BalasHapus
  42. hai kak rizky..
    saya Re, baru masuk kuliah mipa kimia.
    cita" saya ingin jadi dosen.
    menurut kk bagus nya sy ambil ke bidang mana ya kak? Biar nanti lanjut S2 nya sy sudh terarah,hehe
    respon ya kak :-)
    mksh kak :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalau untuk itu lagi-lagi saya bilang harus dari minat pribadi, ga bisa saya yang kasih saran. hehehe
      nikmatin dulu waktu2 belajar kamu di s1, nanti akan merasakan sendiri minatnya kemana.

      Hapus
  43. Hai Kak Rizkyana, aku Tiwi mahasiswa Kimia UI semester 3, salam kenal kak �� Kak, aku kan sebenernya pengen banget terjun ke dunia medis atau industri obat, menurut kakak kalo aku ambil KBI Biokimia seperti kakak, apakah memungkinkan buat aku terjun ke dunia medis? Kalo memungkinkan kira-kira bidang apa yang bisa aku tekuni di dunia medis? Atau ada baiknya kalo aku ambil S2 di Biomedis seperti kakak atau S2 Farmasi nantinya?
    Maaf kak banyak nanya hehe
    Aku akan sangat berterimakasih kalo kakak mau jawab pertanyaan aku yang banyak ini, karena akan sangat membantu sekali buat gambaranku kedepannya kak hihii��

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Tiwi. baru mulai pengenalan KBI kan ya mata kuliahnya?
      seperti yang aku tulis di post ini, KBI biokimia itu secara garis besar ada 4 topik/research group. Ada pak Budiawan (kadep S1, yang sering nongol di TV) di bidang toksikologi, ada grupnya bu Yani- bu Siswati yang main di efek obat/antibiotik bahan alam (kalau ga salah masih ttg itu), bu yani - prof Sumi di aplikasi enzim, dan prof Usman di Bioinformatik. saya sendiri riset di grup bioinformatik.
      dari ke 4 grup riset itu yang mana yang paling medis?
      yang paling medis ya bionformatik, karena mrk meneliti/mengembangkan senyawa obat dan vaksin secara molekuler. tapi balik lagi ke kamu. ingin medis nya itu ke arah apa. Toksikologi itu medis juga. efek antimikrobial juga medis.
      Nanti di S2 balik lagi ke arah minat kamu.
      Saya ambil Biomedik kekhususan mikrobiologi. banyak orang yg bilang saya salah jurusan. but no! saya memang ingin belajar tentang virus lebih dalam. dulu saya di bioinformatik ngerjain antivirus influenza, dari sana saya tertarik untuk belajar tentang virus lebih dalam. karena kekhususan yang membahas virusnya adalah mikrobiologi jadi saya ambil mikrobiologi.
      kalau saya ingin bahas obatnya, atau senyawa obatnya, saya bisa masuk ke farmakologi di biomedik. biomedik itu luas sekali.
      kalau ingin fokus di senyawanya bisa juga masuk ke farmasi, tapi saya kurang tahu juga di farmasi mereka membuka S2 dengan peminatan apa saja.
      oh iya, toksikologi itu juga ada di biomedik kekhususan farmakologi. kamu bisa ambil kuliah kapita selekta biokimia yang diajar pak Budiawan kalau tertarik ttg itu. Ada kimia forensik juga tuh kalau tertarik.
      Jadi di semester 3-6 itu waktunya kamu untuk cari minat. lihat2 dulu tema yang diajarkan dosen.
      oh iya, Prof Teruna Siahaan, tau kan? profesor di Kansas University bidang farmasi (bidang pastinya saya lupa, tapi temanya ttg pengembangan senyawa untuk membantu obat melewati Blood brain barrier, kalau ga salah beliau akan mampir ke UI dalam waktu dekat, kalau ga salah ya), itu juga S1 nya Kimia UI. Jadi ada banyak hal yang bisa ditekuni oleh sarjana kimia di dunia medis, walaupun kalau murni di bidang medis ini S1 kimia aja kayaknya ga cukup.

      Hapus
  44. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  45. Hai ka😃 aku udah di terima salah satu univ dgn jurusan kimia murni, tapi aku masih bingung dengan prospek kerjanya,apa hanya bisa di pabrik dan lab saja?trus kalo misalkan diliat dari gaji atau pendapatan, lebih besar apoteker atau lulusan kimia murni? Terimakasih sebelumnya ka 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang kalau mau kerja dengan sesuai bidangnya, kimia murni umumnya adanya di lab dan lab pabrik. sama seperti anak farmasi. agak sulit untuk berwirausaha. bukan tidak mungkin tapi agak sulit.
      oh iya perlu diingat kalau apoteker itu S2 loh ya bukan s1. seorang apoteker yang punya modal bisa buka apotek sendiri, jadi wirausaha. tapi kalau apoteker yang ga punya modal ya sama aja, karyawan juga jadinya. kalau urusan gaji, itu urusan nasib. hehehehe

      Hapus
    2. Setau saya, apoteker itu bukan S2, tapi pendidikan profesi. Jadi analogikan dengan program koass di pendidikan dokter. Sudah dapat gelar S.Ked tapi belum dokter, jadilah dia lanjut koass. Sama kaya apoteker, sudah dapat gelar S.Farm tapi belum apoteker, jadilah ikut pendidikan profesi.

      Hapus
  46. Assalamualaikum kak, aku mahasiswa kimia juga:) aku mau nanya kak, kalo aku mau lanjut s2 ke bagian makanan seperti tekno pangan atau gizi , dan juga ada berminat ke bagian forensik tp di lab nya gitu. Bisa ga kak? Trus kalo bisa,, kampus apa yang kira2 cocok dengan jurusan tersebut. Makasih sebelumnya kak😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam
      maaf ya lama responnya.

      bisa koq masuk teknik pangan atau gizi, tapi tergantung pada kebijakan universitasnya. sebagai contoh, sebelum saya ambil biomedik saya galau mau ke pangan atau ke biomedik. akhirnya saya cari2 info dan datang ke sekretariatnya. kalau ditanya bisa masuk atau tidak, persyaratannya sih bisa, tapi mereka minta untuk pendaftaran itu menyertakan proposal singkat tentang apa yg akan kita kerjakan gitu nanti. bagi saya yang orang baru dalam dunia pangan otomatis ga ngerti apa-apa dan baru mau belajar. jadi saya pikir sulit untuk saya membuat proposal itu. so, saya ambil biomedik. tapi kalau memang kamu sudah tau konsep dan tujuan kamu masuk ilmu pangan atau teknik pangan, bisa buat proposal itu, ya why not. tapi lagi-lagi itu bergantung kebijakan universitas dan jurusannya ya.

      kalau kimia forensik jujur aja saya ga tau di indonesia ada jurusan yang khusus itu atau tidak. yang saya tau di biomedik jurusan biokimia itu ga dibahas. tapi ga tau juga ya kalau di patologi.

      Hapus
  47. Assalamualaikum kak, keren postnya ..
    Mau tanya nih kebetulan saya maba Kimia Mipa dari universitas negeri tetangga kakak di jakarta(yang lebih dikenal univ keguruan) .. nah saya masih suka berpikir kimia mipa atau lulusan dari univ saya itu bakal jadi guru atau dosen sedangkan saya sama sekali gak minat guru atau dosen.. lalu apakah disemua univ itu untuk kimia mipa bakal ada program peminatannya ? Seperti kimia anorganik,fisik,dkk .. Kalo UI kan kebetulan memang dibeberkan diwebsite department of chemistry UIbakal ada peminatan dikimia mipa .. Nah maka dari itu apa setiap univ ada peminatan untuk kimia mipa ?
    Makasih maap sedikit curhat wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. pada dasarnya karena kimia itu luas di akhirnya nanti itu kamu akan pilih tema penelitian kan. nah tema penelitian itu baru bisa kamu ambil kalau kamu punya ilmu cukup tentang itu. ilmunya ya dari mata kuliah peminatan. ga bisa kita jago semua bidang. jadi, pasti ada masa-masa kamu harus pilih fokus ilmu. mungkin ga berbentuk formal seperti pendaftaran mahasiswa peminatan ini itu, tapi lebih ke kamu sendiri pilih mata kuliah apa aja. ga mungkin dong kamu yang kuliahnya ambil kimia zat padat, alumina-silika, dan semacamnya tiba-tiba ambil tema penelitian sama dosen yang arahnya ke kimia medisinal (di biokimia). konsepnya sih gitu aja. pasti ada saatnya kamu harus memilih untuk fokus.

      oh iya, yang masuk univ yg sama dgn kamu, jurusan pendidikan pula, tapi ga mau jadi guru bukan cuma kamu koq. hahahaha
      banyak anak yang kayak gitu. termasuk temenku.

      Hapus
  48. Assalamualaikum kak, perkenalkan. saya mahasiswi semester 5 kimia FMIPA unsri. yang ingin saya tanyakan kak, semester 6 nanti mulai ada konsentrasi 5 bidang kak. saya masih bingung mau ambil antara anorganik dan biokimia. Saya suka keduanya kak, tapi kendalanya saya belum merasakan praktikum biokimia (baru mau mulai semester 5 praktikumnya) jd saya masih ragu untuk milih yang mana. apakah kakak ada tips untuk menetapkan konsentrasi kak? apalagi antara anorganik dan biokimia. mohon pencerahannya kak, terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau sudah semester 5, coba deh cari tau dosen-dosen biokimia dan anorganik di tempatmu itu penelitiannya ke arah mana? kamu bisa cari inspirasi dari situ. penelitiannya apa saja, pengalaman mereka seperti apa, yang mana penelitian yang kira2 bisa mengembangkan kamu diantara dosen biokimia dan anorganik (dari segi pengalaman dosen, kesempatan publikasi, cara membimbing) kalau memang kamu suka keduanya.

      Hapus
  49. Assalamualaikum kak, saya Faika Amalia. Saya Baru diterima di jurusan Kimia Murni UPI Bandung. Saya awalnya memang bercita2 untuk jadi dokter atau di bidang medis, namun saya selalu gagal. Setelah saya membaca blog kakak, saya merasa ada harapan untuk berada di bidang medis. Yang saya mau tanyakan, apa jika saya kuliah di jurusan kimia murni nanti akan penjurusan lagi misalkan untuk ke biokimia, karena saya ingin melanjutkan s2 nanti ke biomedis seperti kakak. Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti pasti ada koq pilihan mata kuliah yang ke arah biokimia (kalau biokimia ada di kimia dan bukan terpisah ya) kamu ambil mata kuliahnya. nanti saat akan penelitian carilah dosen yang arahnya ke kimia medis atau biokimia.
      tidak harus peminatan biokimia, bisa juga ambil bahan alam. syukur2 kalau ada yang meneliti bahan alam untuk kimia medis. kalau bahan alam nanti kamu bisa ambil farmakologi di biomedik.

      Hapus
    2. Kalau misalkan saya sekarang s1 kimia murni apa bisa melanjutkan s2 ke teknik kimia kak ?

      Hapus
  50. Halo kak Rizki. Saya nurul mau tanya.....
    Kalau lulusan D3 Analis Kimia bisakah transfer ke S1 Farmasi atau lanjut ke Teknik lingkungan... kalo di akhir saya ambil Analis Kimia Farmasi atau Kimia Lingkungan?? Saya ambil Analis kimia di UII

    BalasHapus
    Balasan
    1. jujur aja aku kurang tau ya kalau program ekstensi kebijakannya seperti apa. tapi seharusnya sih kalau ambil yang mepet2 sama jurusannya bisa diterima.

      Hapus
  51. Hai kak Rizky. Saya Rut mahasiswa semester 5 di Pendidikan Kimia. Saya sudah memikirkan untuk melanjut ke S2 nanti, di S2 nanti saya ingin mengambil Pendidikan Fisika atau Fisika murni. Saya masih bingung kak apakah kita yang dari S1 Pend. Kimia bisa melanjutkan S2 ke Fisika Murni atau Pendidikan Fisika ??
    Itu saja kak terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh. koq bisa melenceng begitu?
      jujur saya kurang tau ya kalau pindah gitu bisa atau tidak. tapi saya balik tanya, kamu yakin bisa?
      temen saya sih ada yang dari pendidikan biologi ke s2 kimia tapi dia ambil bioteknologi di s2 kimia itu. kalau dari kimia ke fisika saya pikir berat. coba dilihat dulu aja persyaratan dari jurusan yang diinginkan itu. memang kalau S2 harus rajin2 cari informasi ke jurusan yang dituju. jangan sampai salah perkiraan.

      Hapus
  52. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  53. hai rizki saya indah dan kebetulan sekali saya baca artikel kamu dan disitu saya baca kalau kamu ngajar di bimbel juga ya..?
    saya juga ada bimbel di Bintaro tangerang dan saya lagi cari mahasiswa/siswi MIPA.
    Kalo kak rizky berkenan ngajar dibimbel saya tolong kirim email ke saya ya di akhan1704@yahoo.com
    Thank u rizky

    BalasHapus
  54. Hy.. Saya icha dan kebetulan sekali saya baca artikel yang luar biasa ini.

    Izin untuk bercerita sedikit yahh ^^
    Duluuu banget, saya sekolah di farmasi (SMK) dan sempat 1 tahun kerja di apotek. Pertama dapat kerjaan langsung tertarik. Terlepas dari salary, kenikmatan langsg berinteraksi dengan pasien itu ngga bisa dideskripsikan. Cuman ada kendala, saingan nya luar biasa dan dengan beberapa hal, skhirnya saya memutuskan mencari bidang ilmu yang lain, yang luas, yang bisa masuk dalam berbagai lini. ANALIS KIMIA menjadi pilihan saya (D3)..

    Setelah lulus..
    Mencoba melamar kerja sesuai background, alhamdulillah cukup sulit untuk hasil yang memuaskan. 2 tahun bergelut di lab, membuat saya memikirkan untuk mengkombinasikan antara ilmu farmasi dan kimia.

    Setelah googling nanya kesana kemari, banyak yang menyarankan untuk mengambil biomedik (S2). Well, tapi yang masih jadi pertimbangan dan pertanyaan, sambil kerja, saya mengambil S1 (Teknik Kimia),, apakah masih besar peluang saya untuk bisa mencapai tsb.

    Semoga komentar dan saran dari rekan-rekan semua bisa jadi semangat baru saya untuk membuka wawasan saya lebih luas lagi.

    ^^








    BalasHapus
    Balasan
    1. hemmm.. berat juga ya.
      saya juga kurang tau apakah di teknik kimia ada dosennya yang ke arah kimia medis atau proses biokimia. kalau ada kamu coba ambil penelitian dengan dosen itu. judul penelitian yang ke arah mirip2 dengan jurusan tujuan kamu itu bisa membantu. kalau mau kombinasi farmasi-kimia saya sarankan cari biomedik ambil kekhususan farmakologi. mereka disana ada pengembangan obat dan struktur pembawa obat (liposom dan semacamnya).
      saran saya coba cek requirement jurusan tujuan deh. saya lupa jurusan apa aja yang bisa diterima selain Fk, farmasi, MIPA dan keguruan kalau di biomedik. kalaupun bisang ilmunya terlalu jauh tapi lulus pendaftaran, bisa jadi kamu diikutkan ke matrikulasi selama 1 tahun baru mulai masuk kuliah biomedik karena biomedik itu awal2nya biologiiiii banget.
      oh iya, coba cari info juga teknologi biomedik. seinget saya ada jurusan itu di ui sekarang.

      Hapus
  55. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  56. Hallo kak , sangat menginspirasi sekali mengenai program study kimia dengan kelompok keahliannya , disini saya memperkenalkan diri dulu nama saya Okto Dari FMIPA ITB 2016 , puji Tuhan saya bisa lulus lewat jalur SBMPTN 2016 , nah disini ku blh curhat dikit yah kak , saya sangat senang pada waktu tu bisa lulus sbmptn 2016 tepatnya dapat pilihan yang 1, jujur setelah saya masuk kuliah saya lsg memikirkan cpt apa prospek mipa utk msa depan yg katanya akan jadi gru atau dosen , nahh disitu saya lesuu akan kata seperti tu seakan" saya tidak semangat menjalankan kuliah atau bisa di blg tanpa motivasi , ku selalu mencari pa lah di internet pa prospek yg sangat spesifik dlm ilmu mipa ni , nah dsini kmi masih mnjalani TPB kak yg berarti kami masih blm tau apa jurusan ini nanti , apakah mau jadi matematika , fisika , kimia , dan astronomi , nah diantara keempat tersebut saya lebih mnat prodi Kimia yg disebut Ilmu Sains yg akan menjadi santis. .. Jujur saya tidak mau jadi ilmua atau dosen yg menjadi pekerjaan permanen mlainkan saya ingin sekali bekerja di industri yg terkenal yg sperti pupuk kaltim atau chrvron atau petrokimia, dll nahhh dari perusahaan terkenal tersebut tdk ada lowongan bagi kimia mipa yg diutamakan adalah Tekimnya kk , klw blh tau yh jika kita sudah memiliki basic sains di S-1 klw lanjut S-2 sebagai Tekim nya emang bkn makin dalam engineering pdhal kita blm tau dasar engineer itu dan satu lagi pernah ku lihat bahwa silabus TEKIM ITB tu rata lanjutan S-1 smua kk misalnya termodinamika lanjut , enginer lanjut , pemrosesan lanjut srta katalis" nya kk , jadi pendapat kakak gmn tentang hal tu , apaka saya hrus coba tahun depan utk ambil tekimm atau saya ttp lanjut itu kk .... Terima ksih yh kk

    BalasHapus
  57. Hallo kak , sangat menginspirasi sekali mengenai program study kimia dengan kelompok keahliannya , disini saya memperkenalkan diri dulu nama saya Okto Dari FMIPA ITB 2016 , puji Tuhan saya bisa lulus lewat jalur SBMPTN 2016 , nah disini ku blh curhat dikit yah kak , saya sangat senang pada waktu tu bisa lulus sbmptn 2016 tepatnya dapat pilihan yang 1, jujur setelah saya masuk kuliah saya lsg memikirkan cpt apa prospek mipa utk msa depan yg katanya akan jadi gru atau dosen , nahh disitu saya lesuu akan kata seperti tu seakan" saya tidak semangat menjalankan kuliah atau bisa di blg tanpa motivasi , ku selalu mencari pa lah di internet pa prospek yg sangat spesifik dlm ilmu mipa ni , nah dsini kmi masih mnjalani TPB kak yg berarti kami masih blm tau apa jurusan ini nanti , apakah mau jadi matematika , fisika , kimia , dan astronomi , nah diantara keempat tersebut saya lebih mnat prodi Kimia yg disebut Ilmu Sains yg akan menjadi santis. .. Jujur saya tidak mau jadi ilmua atau dosen yg menjadi pekerjaan permanen mlainkan saya ingin sekali bekerja di industri yg terkenal yg sperti pupuk kaltim atau chrvron atau petrokimia, dll nahhh dari perusahaan terkenal tersebut tdk ada lowongan bagi kimia mipa yg diutamakan adalah Tekimnya kk , klw blh tau yh jika kita sudah memiliki basic sains di S-1 klw lanjut S-2 sebagai Tekim nya emang bkn makin dalam engineering pdhal kita blm tau dasar engineer itu dan satu lagi pernah ku lihat bahwa silabus TEKIM ITB tu rata lanjutan S-1 smua kk misalnya termodinamika lanjut , enginer lanjut , pemrosesan lanjut srta katalis" nya kk , jadi pendapat kakak gmn tentang hal tu , apaka saya hrus coba tahun depan utk ambil tekimm atau saya ttp lanjut itu kk .... Terima ksih yh kk

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga sama bro. nasib kita sama. masih dihantui sama prospek kerja mipa yg selalu ditekan sama anak teknik. saya termasuk korban keganasan tekkim tahun ini. ini juga yg mau saya tanyakan apakah bisa kita ambil S2 tekkim.

      Hapus
    2. Mantap , smoga terjadi yh , wkwkwkw

      Hapus
  58. Assalamualaikum kak, nama saya Ilmi Fadhilah Rizki. Tahun 2010 lulus dari Universitas Negeri Medan dan sekarang sedang menunggu untuk SIMAK UI S2 November ini. Saya ingin melanjutkan ke jurusan pascasarjana Ilmu Kimia UI. Apakah nantinya akan ada ujian konten kimia dari Jurusan Kimia Pascasarjana kak?

    Saya sangat tertarik dengan peminatan bioteknologi di Ilmu Kimia UI, yang tidak ada peminatan itu di kampus manapun jika saya ambil kimia. Karena saya lulus S1 dari pendidikan maka saya harus mengambil studi 3 tahun (matrikulasi 1 tahun). Biasanya saat matrikulasi apa yg dipelajari ya kak? Trus bagaimana cara pemilihan peminatan untuk pascasarjana kak? Apakah ujian atau hanya interview saat pendaftaran?

    Mohon infonya kakak. Terimakasih banyak kak

    BalasHapus
  59. kak saya berencana ikut SIMAK UI november ini ngambil jurusan ilmu biomedik , tetapi saya bingung di peminatan antara ilmu biomedik biologi dan mikrobiologi bedanya apa ya kak ? terimakasih

    BalasHapus
  60. Assalamualaikum kak...

    Pertama saya perkenalkan diri dulu.. nama saya Upiq.
    Saya ingin bertanya tentang prospek kerja nih.. oh iya, saya juga seorang Mahasiswa di salah satu Universitas di Indonesia, yah walau saat ini saya masih seorang MABA.. saya mengambil Jurusan Kimia MIPA juga.
    Sejak dulu saya sangat bercita-cita untuk bekerja di Pertambangan kak oleh karena itu saya memilih Kimia.
    Apakah jurusan yg akan saya jalani kedepan ini dapat menjadi bekal saya untuk mendaftarkan diri saya nanti untuk di pertambangan?

    Mohon jawabannya kak...

    Wassalamualaikum.

    BalasHapus
  61. assalamualaikum kak..
    kak saya mau tanya saya ingin masuk jurusan kimia tapi saya kurang memahami kimia, bagaimana solusinya ya kak??

    BalasHapus
  62. Kak, mau nanya. Ak skrang kelas 12 MIA. Ak senangnya bljar kimia dari semua pel peminatan kak. Maunya ambil f mipa kimia kak. Itu bisa nggak kerjanya di bpom nanti? Kerja di lab nya? Makasih kak. Maaf sebelumnya

    BalasHapus
  63. Ass kak saya mau nanya. Saya udh nentuin pilihan nih buat kuliah, pengen ambil kimia mipa UI/ITB/UGM
    Menurut kk dari ketiga kampus itu yang rating kimia mipanya paling bagus yang mana kak? Makasih

    BalasHapus
  64. Salam.
    Salam kenal kak. Saya entin.
    Ka boleh sedikit berbagi cerita tidak terkait perkuliahan magister biomedik UI.
    Saya juga punya keinginan untuk melanjutkan magister biomedik UI bidang peminatan mikrobiologi. Hanya saja basic s1 saya pendidikan biologi. Saya aga pesimis bisa mengikuti perkuliahan yg lintas bidang. Mohon saran ny ya ka, terimakasih.

    BalasHapus
  65. salam kenal kak, saya Ria saat ini kuliah S1 kimia (tingkat akhir), menurut kk lebih baik lanjut S2 atau langsung kerja?
    kalo langsung kerja posisi apa yang paling memungkinkan untuk fresh graduated kimia-fisik.
    trima kasih

    BalasHapus
  66. Assalamu'alaykum.. kak rizky. saya mahasiswa baru kimia di ub. Saya termasuk gagal di ujian sbmptn pilihan utama saya yaitu tekkim. sampai skrg saya masih belum bisa move on dari jurusan itu. apalagi saya yg dulunya cinta mati kimia sekarang (semenjak menjelang sbmptn) lebih tertarik dengan fisika dan matematika. pas banget dg tekkim. tapi yg mau saya tanya, pada saat ingin melanjut ke S2, apa boleh kita dari fakultas mipa lari ke teknik ? khususnya tekkim. kalau iya, apakah itu berlaku untuk tiap penjurusan yg ada di kimia sendiri ? kalau tidak, kira2 saya harus ambil apa kak nantinya ? kimia fisik atau analitik ? terima kasih~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam, untuk program studi S1 Kimia Jelas bisa melanjutkan program master (S2) ke teknik kimia. Saya lebih menyarankan untuk mendalami bidang kimia fisik karena ilmu teknik kimia banyak membahas hal tersebut

      Hapus
    2. Waalaikumsalam, untuk program studi S1 Kimia Jelas bisa melanjutkan program master (S2) ke teknik kimia. Saya lebih menyarankan untuk mendalami bidang kimia fisik karena ilmu teknik kimia banyak membahas hal tersebut

      Hapus
    3. kasih contoh alasanny kmi harus milih KK Kimia Fisik untuk Lanjut Ke S2 Teknik Kimia ...

      Hapus
  67. Assalamualaikum kak. Saya anak fmipa kimia. Saya menyukai masalah obat-obatan. Penelitian yang sesuai untuk saya apa yah kak ?

    BalasHapus
  68. Assalamualaikum kak. Saya anak fmipa kimia. Saya menyukai masalah obat-obatan. Penelitian yang sesuai untuk saya apa yah kak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam, jika berminat di dunia obat-obatan saya lebih menyarankan untuk mendalami bidang kimia medisinal atau basic nya ada di kimia organik. Bisa diambil penelitian kimia bahan alam khusus obat/medisinal yang berkonsentrasi bahan alam yang dipakai untuk sumber obat obatan.

      Hapus
  69. HI, Nama saya Fauzan,,,, Skrg lagi kuliah di Universitas Tadulako jurusan kimia mipa,skrg baru selsai semester satu mau lanjut semester.dua bulan februari ini
    Terima kasih atas info2nya, semoga aku gk salah milih jurusan

    BalasHapus
  70. Mantap kaaaa :) kasih aku satu qoute dong kaaak، biar aku gak stress ama laporan laporan praktikum. Hehehe

    BalasHapus
  71. Assalamu'alaikum kak, maaf mengganggu waktunya sebentar. Saya kebetulan baca artikel kakak saat lagi browsing" karena saya masih bingung untuk memilih jurusan. Saya masih kelas 2 SMA sih tapi saya ingin mikirin jurusan apa yang akan saya ambil mulai dari sekarang untuk prepare" dan buat bayangan. Saya pernah ikut analisa snmptn di salah satu bimbel dan saya disarankan untuk masuk jurusan yang berbau teknik, seperti teknik kimia. Karena nilai fisika dan kimia saya lebih menonjol daripada mapel lain. Setelah saya browsing, apakah teknik kimia itu susah untuk masuknya? Apakah kebanyakan yang masuk adalah laki-laki? Bagaimana jika dibandingin dengan kimia murni? Apa perbedaan pekerjaan yang ditekuni antara teknik kimia dan kimia murni? Maaf pertanyaannya banyak kak. Saya sangat senang jika kakak menjawab pertanyaan saya. Terimakasih :)

    BalasHapus
  72. Assalamu'alaikum kak, maaf mengganggu waktunya sebentar. Saya kebetulan baca artikel kakak saat lagi browsing" karena saya masih bingung untuk memilih jurusan. Saya masih kelas 2 SMA sih tapi saya ingin mikirin jurusan apa yang akan saya ambil mulai dari sekarang untuk prepare" dan buat bayangan. Saya pernah ikut analisa snmptn di salah satu bimbel dan saya disarankan untuk masuk jurusan yang berbau teknik, seperti teknik kimia. Karena nilai fisika dan kimia saya lebih menonjol daripada mapel lain. Setelah saya browsing, apakah teknik kimia itu susah untuk masuknya? Apakah kebanyakan yang masuk adalah laki-laki? Bagaimana jika dibandingin dengan kimia murni? Apa perbedaan pekerjaan yang ditekuni antara teknik kimia dan kimia murni? Maaf pertanyaannya banyak kak. Saya sangat senang jika kakak menjawab pertanyaan saya. Terimakasih :)

    BalasHapus
  73. halo kak, aku Ira kelas 12 mipa. mau tanya dong kak, aku tuh pengen masuk jurusan kimia, tp masih bingung yg pendidikan apa yg murni. mau pendidikan, tp kerjanya bisanya cuma sebatas jd guru saja. sdgkn kimia murni, prospeknya banyak tp kebanyakan itu kerjanya di perusahan" sedngkan di daerahku (madura) masih gaada perusahaan. jadi peluang kerja di daerah sendiri itu kaya sulit gitu kalo kimia murni. jadi, menurut kakak aku harus ambil pendidikan apa murni? sejujurnya sih pengen ke murni tp aku pengen nanti kerjanya di daerah sendiri, ga di luar. maaf kak panjang, mohon dibalas kak yaa makasiihh

    BalasHapus
  74. Ka saya novia dan sekarang duduk dikelas 12
    Saya masih ragu ka mau milih jurusan apa,saya mau ngambil kimia mipa tapi saya takut diri saya gamampu,sebernya kimia murni itu susah ga sih ka?terus masalah pekerjaan,saya takut nanti ga ada lapangan oekerjaan buat anak kimia murni kak..

    BalasHapus
  75. Ka saya novia dan sekarang duduk dikelas 12
    Saya masih ragu ka mau milih jurusan apa,saya mau ngambil kimia mipa tapi saya takut diri saya gamampu,sebernya kimia murni itu susah ga sih ka?terus masalah pekerjaan,saya takut nanti ga ada lapangan oekerjaan buat anak kimia murni kak..

    BalasHapus
  76. kak kalau udah jadi S.Si apa bisa ambil profesi apoteker ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gabisa mbak, karena yg bisa mendaftar profesi apoteker adalah sarjana farmasi/ s1 farmasi. Itu sudah diatur di PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN, pasal 1 ayat 5 yg bunyinya "Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

      Jadi kalo mau jadi apoteker ya daftar s1 farmasi dulu terus lanjut ke profesi apoteker. Disini kita farmasi gak belajar kimia aja mbak. Tapi segala macam penyakit, bagaimana interaksi obat dengan penyakit, obat dengan makanan, obat dengan herbal, farmakologi, farmakinetika, dan masih banyak lagi.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  77. Salam kenal ya kak..
    Saya sekarang menempuh S1 Teknik Kimia semester akhir. Kerasa banget lah bedanya sama jurusan Kimia.. hehe..
    Yang saya mau tanyakan adalah saya ingin melanjutkan kuliah S2 ke Teknik Biomedis. Kira2 nyambung dan bisa ga kak ya?
    Terima kasih..

    BalasHapus
  78. Assalamu'alaikum ka . Perkenalkan aku windi kelas XII . Ka aku tuh masih bingung nih ka. Kan suatu saat nanti aku itu pengen jadi apoteker. Sekarang aku daftar kuliah di FMIPA kimia . Lulusan kimia bisa ga jadi apoteker ka ? Makasih ka 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gabisa mbak, karena yg bisa mendaftar profesi apoteker adalah sarjana farmasi/ s1 farmasi. Itu sudah diatur di PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN, pasal 1 ayat 5 yg bunyinya "Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

      Jadi kalo mau jadi apoteker ya daftar s1 farmasi dulu terus lanjut ke profesi apoteker. Disini kita farmasi gak belajar kimia aja mbak. Tapi segala macam penyakit, bagaimana interaksi obat dengan penyakit, obat dengan makanan, obat dengan herbal, farmakologi, farmakinetika, dan masih banyak lagi.

      Hapus
  79. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat siang. berencana ingin mengambil s2 biomedik peminatan mikrobiologi. apakah saya bisa minta e-mail nya kak ? ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. terima kasih sebelumnya kak.

      Hapus
  80. Thanks kakak .. aku jadi semangat lagi masuk kimia.. aku pecinta sekaligus pecandu kimia :)

    BalasHapus
  81. Assalammualaikum.wr.wb
    Kak aku wilda, aku pengen nanya aku berencana ingin ambil jurusan kimia tapi sebenarnya aku meminati kimia ini baru saat sekarang ini, dan sekarang aku kelas 2 di semester 2. Sebelumnya aku cuma dapat nilai kimia di rafor 79(pengetahuan) 78 (keterampilan) pada kelas 1 semester 1&2 dg nilai yg sama kemudian di kelas 2 semester 1 kemaren aku dapat nilai 80 pengetahuan 82 keterampilan. Nah aku mau nanya ke kakak apa dengan nilai segitu masih bisa masuk kimia? Terus apa kalo kita ambil jurusan kimia itu harus jago fisika juga? Soalnya aku nggak terlalu suka sama fisika kak. Jadi menurut kakak gimana?. Aku runggu jawabannya ya. Thanks

    BalasHapus
  82. Assalammualaikum.wr.wb
    Kak aku wilda, aku pengen nanya aku berencana ingin ambil jurusan kimia tapi sebenarnya aku meminati kimia ini baru saat sekarang ini, dan sekarang aku kelas 2 di semester 2. Sebelumnya aku cuma dapat nilai kimia di rafor 79(pengetahuan) 78 (keterampilan) pada kelas 1 semester 1&2 dg nilai yg sama kemudian di kelas 2 semester 1 kemaren aku dapat nilai 80 pengetahuan 82 keterampilan. Nah aku mau nanya ke kakak apa dengan nilai segitu masih bisa masuk kimia? Terus apa kalo kita ambil jurusan kimia itu harus jago fisika juga? Soalnya aku nggak terlalu suka sama fisika kak. Jadi menurut kakak gimana?. Aku runggu jawabannya ya. Thanks

    BalasHapus
  83. Permisi kk, saya mau tanya kalau seandainya sudah lulus s1 kimia mipa itu bisa langsung kerja atau harus lanjut s2 lagi, sebelumnya terimakasih atas jawaban kk :)

    BalasHapus
  84. saya minta maaf sekali ya kawan-kawan, saya ga sempat balas komentar kalian satu per satu selama berbulan-bulan ini karena kuliah saya sedang sibuk-sibuknya plus penelitian.
    yang message saya ke Line juga maaf banget ya ga semuanya sempet saya balas.
    dan terima kasih juga buat rekan-rekan yang sudah bantu jawab komentar disini.

    overall pertanyaannya kurang lebih sama ya.
    intinya, kalau mau jadi apoteker, ga bisa dari lulusan kimia. apoteker harus dari farmasi, lalu ambil kuliah lagi untuk jadi apoteker. tapi kalau mau ambil farmasi yg ke arah industri, mungkin masih bisa (mungkin loh ya, sila cek persyaratan dari masing-masing kampus karena ga semua sama)

    dari S1 kimia bisa ga ke teknik kimia untuk S2 nya?
    bisa banget. teman2 saya rata2 masuknya S2 teknik, untuk menunjang pekerjaan mereka di industri.
    yang terlanjur cinta dunia penelitian tetap stay di kimia untuk S2.

    dari kimia S1 bisa kerja di dunia industri ga sih? tergerus sama anak teknik ga? perlu S2 dulu ga sih?
    dari S1 kimia kalau mau ke industri petrokimia dan industri lainnya, ga perlu s2 dulu koq, bisa langsung masuk, tenang aja. pekerjaan adalah nasib, kalau nasibmu kerja di industri ya kamu akan kerja di sana. faktanya, hampir semua teman saya masuk ke industri. yang jadi guru? ada, tapi bisa dihitung dengan jari tangan dari 100an lebih mahasiswa. saya aja yang aneh malah ambil S2 lintas jurusan. wkwkwkwkwkwk
    anak kimia kerjanya tumpang tindih ga sih sama teknik?
    ngga koq. ada bagian yang kerjaannya anak kimia, ada bagian yg teknik banget, ada juga yang bisa dikerjakan orang kimia maupun teknik. jadi jangan kecil hati dulu ya.

    di dunia kerja, ada sangat banyak pembagian kerja dan bidang yang bisa diisi berbagai macam orang dari berbagai jurusan. misalnya, di perminyakan, ada bagian yg cari sumber minyak, ada yang tugasnya ngebor minyak, ada yg tugasnya di bagian pemisahan crude oil nya, ada yang formulasi produk, ada yang bagian quality control, ada yang pengemasan, ada yang branding, ada yang pengiriman, ada yang marketing, bahkan bisa dibagi lagi jadi yang di bagian produksi gasoline atau di produk macam oli dan lain sebagainya. orang teknik dan org kimia punya porsi masing2 disana. jadi ga usah takut.
    kalau mau ditarik garis besar, anak kimia biasanya ada di bagian research and development produk atau di quality control, biasanya, yg jumlahnya/skalanya kecil, itu porsinya anak mipa, yg skalanya besar itu bagian anak teknik, tapi ga menutup kemungkinan anak kimia pegang di skala besarnya atau kebalikannya.

    masuk kimia harus jago fisika ga?
    karena kimia ada di MIPA, maka pasti kena mata kuliah umum termasuk si Fisika itu. dibilang harus jago apa ngga, ya mau ga mau kamu harus bisa, sambil belajar, karena fisika di kuliah ga sebatas hafal rumus seperti di SMA, tapi insyaallah diajarkan lagi koq.

    BalasHapus
  85. Assalamualaikum kak, kenalin nama aku Ane. Mau nanya nih kak, kebetulan tahun ini aku baru lulus dari SMK Farmasi, niatnya aku mau daftar ke ptn buat ngambil S1 kimia. Tapi banyak orang bilang kalau masuk ptn terutama jurusan mipa itu susah, kebanyakannya lulusan SMA, lulusan SMK kaya aku gini cuman sedikityg keterima. Jadi baiknya kaya gimana ya kak? Mohon pendapatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau daftar ptn lewat jalur snmptn, kita ga tau juga. tapi kalau lewat jalur mandiri atau tes tulis, saya rasa semua bergantung hasil tes kamu. coba pelajari aja model2 soal ujian untuk tes ptn nya ya.

      Hapus
  86. Hay Rizkyana Avinsaa, sevelumnya, membaca artikel nya dan melihat kontribusi mbak dengan mengusahakan untuk selalu membalas tiap pertanyaan yang masuk membuat saya ingin memberikan apresiasi untuk mbak. Sungguh artikel ini sangat membantu. Kemudian berkaitan dengan artikelnya ada yang ingin saya tanyakan, saya lulusan master Biokimia IPB, topik penelitian saya mengenai bioinformatik (docking dan simulasi molecular dinamic) dan nanopartikel lipid (SLN), sedikit ttng immunoinformatik, dari dua grub riset berbeda di bawah bimbingan Dr. Laksmi ambarsari dan Sr. Tony ibnu sumaryada. Karena proses penyelesaian tugas akhir, intensitas membaca jurnal naik drastis, dr sana sana menemukan topik baru untuk rencana studi s3 saya di bawah ranah ilmu biomedis dan saya ingin mencari kesesuaian di UI. Yang ingin saya tanyakan.
    1. Di biomedis ui, apakah ada grub riset yang berkaitan dengan solid lipid nanopartikel (SLN) untuk terapi kanker dengan menargetkan sistem imun khususnya Natural killer. Atau yg sedikit berkaitan dengan itu, Jika ada, dimana saya bisa dapatkan infonya, karena di laman biomedik sendiri informasi mengenai kekhusuhan research pengajarny sedikit susah d dapat?
    2. Apakah di biomedis ui ada kemungkinan bisa melakukan joint degree ke univ. Luar?
    3. Mengenai tes masukny, jika kita audah punya seetifikat toefl dan tpa dengan nilai yang masuk dlm persyaratan, apakah mah perlu untuk melakukan tes dr ui?

    Ok, kira.kira itulah celotehan saya...hhe. saya sangat berharap untk mendapat sedikit informasi dr mbak. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mas tirta. makasih loh apresiasinya. hehehe
      wah topiknya berat ya mas. hehe
      jujur aja mas, saya kurang tau mengenai itu, karena di FKUI ini pengajar dan grup risetnya banyaaaaak sekali. di biomedik sendiri itu terbagi jadi 13 kekhususan, yang setiap kekhususan terdiri dari dosen yang penelitiannya beda-beda. nah kalau lihat dari yang mas tirta jabarkan, kekhususan yang mungkin terkait dengan itu adalah kekhususan farmakologi dan imunologi, kalau punya banyak waktu luang, silahkan datang ke sekretariat biomedik di UI salemba, lokasi sekretariat di gedung rektorat lama lantai 5, mungkin mas bisa cari informasi dari sana. saya mau nyaranin ke sekretariat masing-masing kekhususan tapi saya takut malah ga membantu sama skali. hahaha

      oh iya, dulu di kuliah sih sempet dibahas tentang nanopartikel itu tapi saya tidak jamin ada yg mengerjakan nanopartikel disini. dan jujur aja mas untuk informasi dosen dan riset memang susah didapat, ya karena saking banyaknya dan jalan masing-masing. hahahaha

      kalau tentang joint degree saya kurang tau, tapi kalau riset di-supervise oleh pengajar dari luar, itu sangat mungkin. rekan saya di lab lulus S2 dengan supervise dari profesor dari Curtin University, tapi risetnya disini. ada juga kuliah yang diberikan oleh profesor dari luar negeri, jika memungkinkan (diperbolehkan oleh prof yang bersangkutan) saya rasa bisa saja riset di luar, tapi balik lagi ke izin dari ketua prodi. nah tapi kayaknya ga ada degree resmi dari luar ya.

      tes masuk ui tetep ada mas walaupun punya sertifikat. gitu2 aja koq.
      dan, dari tes simak itu nanti bisa jadi masuk ke kelas matrikulasi. matrikulasi bisa karena selama ini riset dan latar belakang pendidikannya 'kurang nyambung'dengan FK-biomedik, bisa juga karena nilai TPA tidak mencukupi standar.
      waktu saya baru masuk ada banyak mahasiswa S3 di kelas saya yang terpaksa matrikulasi. padahal 3 orang adalah dokter konsulen di RSCM, satu orang dari lipi, satu lagi dosen juga.

      aduh maaf ya saya banyak ga taunya. jadi ga membantu. hehehe

      Hapus
  87. Aku eni kaa... mau nanya perbedaan antara saintek kimia, kimia murni, kimia sains, teknik kimia, ataupun mipa kimia tu apa ka??? Dsetiap univ nmnya berbeda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu sih nama aja. intinya 'kimia' dan 'teknik kimia'. yang satu lebih banyak teori dan inovasinya dalam ranah molekuler, yang teknik lebih ke aplikasi dan skalanya skala besar

      Hapus
  88. peluang kerjanya banyak sekali, karena hampir semua bidang kehidupan manusia berhubungan dengan kimia...

    BalasHapus
  89. Asalam mualaikum kak Rikyana Avissa,mohon sarannya putra kami baru diterima di jurusan kimia unsyiah ,sedangkan putra kami ingin kerja di bidang perminyakan ,sebaiknya untuk s2 nanti putra kami dzulfikar mengambil s2 jurusan apa ya kak,salam hormat kami sebelumnya trimakasih yg sedalam dalamnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk masuk perminyakan ga perlu harus s2 pak, kalau rejeki, walaupun kimia murni tetap punya kesempatan untuk masuk ke perminyakan. kalau ada kesempatan, di semester akhir nanti silahkan dicoba untuk magang di perusahaan sejenis agar linknya terbuka dan menambah nilai resume.

      Hapus
  90. Mohon saran dari pembaca,klo anak kita kutu buku agar dia mau lebih mengenal atau berteman bagaimana caranya?trenyuh saya klo melihat dia terlelap tidur ,putra saya masih usia 19 tapi karena belajar dan belajar udah mulai mengalamin kebotakan,hidup hanya matematika jadi kawan bermainnya😢😢😢😢

    BalasHapus
  91. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  92. Assalamualaikum kak, senang baca artikelnya, kak alhamdulillah tahun in bisa keterima di poltekkes jurusan analis kesehatan D4, tpi benar masih bisa lanjut s2 tpi mau ambil FK, apa itu bisa kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam. wah kalau dari D4 aku kurang tau ya. tapi pun bisa masuk akan disuruh matrikulasi terlebih dahulu.

      Hapus
  93. Alhamdulillah, kemarin saya keterima di kimia unila, awalnya pilihan saya itu cuma ngasal karena intinya saya suka di kimia, tapi setelah saya tau saya lulus sbm di kimia, saya jadi takut kimia nanti jadi guru, hehehe. Oh ya kak, banyak desas desus kalo mipa kimia itu kalo S1 itu susah ya kak kerjanya? Baru kalo S2 itu baru matang? Hehehe, di blog orang gitu kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kata siapa s1 kimia susah kerja? s2 baru matang? haha
      kebalikan malah.
      lapangan kerja untuk s1 kimia itu luas, berbagai macam industri membutuhkan lulusan kimia koq. tenang aja.

      Hapus
  94. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  95. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  96. aduh kalau menurut saya sayang banget loh kalau dari analis ke matematika. bukan mengecilkan pilihan kamu ya, tapi anak smk analis kimia itu punya skill yang jauh lebih baik yang ga dimiliki oleh anak SMA. dan di kimia kita butuh skill itu juga selain kuat landasan teorinya. jadi nanti pas lulus s1 kimia, kamu jadi lengkap, punya skill dan punya teori yang kuat.

    BalasHapus
  97. Kak Kalau lulusan s1 kimia boleh lanjut ke farmasi atau apoteker?
    Alurnya seperti apa yah?
    Kira2 boleh sperti itu?
    Mohon bantuannya

    BalasHapus
  98. assalamualaikum kak. Perkenalkan nama saya Gita Alsofie. Semester 3 pendidikan kimia di UMRAH Tanjungpinang.tk sengaja membaca artikel kakak tadi. Mau nanya nih kak. Kalo jurusan pendidikan kimia bisa gak s2 nya ngambil jurusan yang berbau kimia murni kayak kimia anorganik, kimia organik, kimia analisis, kimia fisik,atau biokimia. Secara kan pendidikan kimia lebih menjurus jadi guru atau dosen. Terimakasih kak.mohon bantuan nya

    BalasHapus
  99. Assalamualaikum, kak. Saya salah satu mahasiswa di Universitas Riau jurusan Kimia sekarang udah semester 3 mau nanya nih kak, untuk pembagian kimia sendiri kimia fisika, kimia organik, kimia anorganik, kimia analitik, dan biokimia. Saya bingung mau lebih kekonsenterasi yang mana. Bisa dijelaskan kak satu persatu tentang pendalaman konsentrasinya lebih kemana kerjanya. Berhubung saya lebih suka ke kimia lingkungan dan kebagian yang berbau fisik gitu. Terimakasih kak.

    BalasHapus
  100. Assalamualaikum.. Kak pkl untuk jurusan kimia mipa bisanya di mna sja yaa?

    BalasHapus
  101. Salam kenal semuanya , Nama saya Herry, saya mempunyai sebuah usaha bimbingan belajar SMP dan SMU di daerah Jakarta Utara. Saat ini saya sedang sangat-sangat membutuhkan tenaga pengajar untuk Kimia SMU .. Karena situasinya sangat mendesak, kami bersedia memberi penghasilan jauh di atas UMR, tentunya juga kualitas sesuai dengan apa yang kami harapkan .. Tapi jika teman-teman merasa belum mampu atau kemampuan biasa-biasa saja, tidak masalah karena kami juga ada program training sampai siap ngajar. Bagi yang bersedia, dan berminat dapat mengirimkan email ke pefahset@gmail.com atau WA 081519265535. Terimakasih

    BalasHapus
  102. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  103. kak mau tanya, kl saya lulusan s1 kimia, trus mau lanjut s2 farmasi, kedepannya bisa jd dosen farmasi gk ya ?

    BalasHapus
  104. Assalamualaikum kak, mau nanya misalkan S1 pendidikan fisika klu mau lanjut S2 kimia bisa gak ya?

    BalasHapus
  105. Assalamualaikum kak, mau nanya misalkan S1 pendidikan fisika klu mau lanjut S2 kimia bisa gak ya?

    BalasHapus
  106. kak mau tanya, kl saya lulusan s1 kimia, trus mau lanjut s2 farmasi, kedepannya bisa jd dosen farmasi gk ya ?

    BalasHapus
  107. Hai kak :) aku pengen kerja di lab kepolisian yg kayak di film csi, gitu2. Nah rencana aku mau ambil d3 analis kimia, tapi aku bingung lanjut s1 nya jurusan apa.. Itu nanti diarahin ama dosen(?) apa kita nyari2 sendiri? Trus sempet kepikiran jg ambil s1 kimia (takutnya ga dibolehin d3) nah itu kira2 kalo mau lanjut s2 kimia forensik, kira2 bakalan beda jauh ga dari matkul yg diajarin pas s1? Makasih kak:)

    BalasHapus
  108. Ka mau tanya, saya itu sangat suka dan berminat untuk menguasai mikrobiologi, nah itu kira2 saya masuk jurusan apa ya kak di UI? Kimia/Tekim/FKUI? Terimakasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau memang maunya ambil mikrobiologi, lebih baik masuk ke jurusan Biologi aja...

      Hapus
  109. Halo kak aku Nadia semester 3, mau tanya nih bentar lagi kan aku PKL , selain diindustri kimia murni itu bisa gak magang di rumah sakit jadi tenaga medis ?

    BalasHapus
  110. Asslkm kak.. saya mau minta saran nih.. sy alumni S1 kimia. Jika sy lanjut s2 Teknik kimia. Bagaimana peluang kerjanya? Dengan aturan pemerintah yg satu liner it.. terimaksh sblumnya

    BalasHapus
  111. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  112. Kak mau tanya D4 analis kesehatan bisa nerusin ke S2 farmasi tidak? Terimakasih

    BalasHapus
  113. Kaka saya mau tanya s1 kimia bisa cpns di kementerian apa???
    Kami yg di NTT prospek untuk kimia Mipa bgmna kira kira ka.
    Mkasi

    BalasHapus
  114. ka saya aufa izin bertanya,kak pas kuliah kimia ui apa banyak beli buku referensi dari dosen atau pinjem perpus?

    BalasHapus
  115. Hai kak saya naura skrg kelas 3 SMA, saya pengen banget kak masuk jurusan kimia, nah yg harus dipahami kan kimia, matematika, sama fisika. Nah kalau saya fisika emang lemah, ada saran ga ya kakak aku mending milih pendidikan kimia atau kimia murni aja ya? Trus yang milih kimia analis dll itu materi yg wajib milih ya kak?

    BalasHapus
  116. Hai kak, mau nanya nih kalo kita ingin bekerja di lab atau forensik di polisi, apakah kita harus ambil kimia analisis ?

    BalasHapus
  117. Hai kak. Saya mau tanya.
    SebwSebelu perkenalkan nama saya iwen dr kimia fmipa unila. Bentat lagi saya mau PKL, dan saya konsetrkons nya mau ambil biokimia. Dan saya maunya magang PKL diluar dr lab jurusan saya. Kira kira tempat apa yg cocok. Dan kiranya ada gk saran tempat dr kakak dimana?

    Mohon

    BalasHapus
  118. Kalau peluang itu memang pasti ada, tapi kak realitasnya lebih banyak industri yang membutuhkan lulusan Teknik Kimia dibandingkan Kimia Murni. Apalagi daerah terpencil, jadi lulusan Kimia Murni lebih banyak lapangan kerjanya di Jawa. Kalau gk di Jawa, jadi guru/dosen. Menurut kakak industri apa yang paling banyak membutuhkan lulusan Kimia Murni pada umumnya?

    BalasHapus
  119. Kak kalau jurusan kimia itu apa mirip2 juga dengan teknologi pangan dan gizi?

    BalasHapus
  120. Kak bisa ga kimia lari ke statistika? Saya salah ambil jurusan nih dan saya menyesal sekali

    BalasHapus

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.